5 Sapi di Solo Terjangkit PMK, DKPP Tegaskan Daging Aman Dikonsumsi
SOLO, JATENGNOW.COM – Sebanyak lima ekor sapi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Solo, Agus Sasmito, memastikan penyakit ini tidak menular ke manusia, sehingga daging maupun susu dari sapi yang terindikasi tetap aman untuk dikonsumsi.
“PMK bukan penyakit zoonosis. Penyakit ini tidak ditularkan oleh produk hewannya, jadi aman untuk manusia. Kami imbau masyarakat tidak perlu takut atau panik,” ujar Agus, Rabu (8/1/2025).
Dua sapi yang terjangkit berada di Mertoyudan, sedangkan tiga lainnya di Ngemplak Sutan. Agus menyebut kondisi sapi di Mertoyudan sudah membaik setelah mendapat pengobatan.
Samidi, salah satu peternak di Ngemplak Sutan, menjelaskan sapi miliknya mengalami gejala seperti pincang, pembengkakan pada kuku, dan lendir berlebihan di mulut. Setelah dua minggu pengobatan, kondisi sapi kini mulai membaik.
“Kakinya pincang, ada nanah di kuku, mulutnya berlendir, dan lidahnya sakit. Tapi sekarang sudah membaik dan makannya normal,” tutur Samidi.
Untuk mencegah penularan, DKPP telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemberian disinfektan ke peternak, penyemprotan di pasar hewan, serta pemeriksaan kesehatan hewan dan produk daging di pasar tradisional.
Menurut data DKPP, terdapat 308 ekor sapi di Solo, dengan populasi terbesar berada di Kecamatan Jebres. Sapi lainnya tersebar di Banjarsari (Kadipiro, Banyuanyar, Joglo) dan Laweyan.
Agus menegaskan, monitoring kesehatan hewan akan terus dilakukan, terutama di pasar hewan yang menjadi lokasi interaksi sapi dari berbagai wilayah.
“Kami pastikan langkah pencegahan berjalan baik untuk meminimalkan risiko penyebaran PMK di Solo,” pungkasnya. (jn02)