Bank Jateng Didorong Genjot Penyaluran KPR untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Bank Jateng Didorong Genjot Penyaluran KPR untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mendorong Bank Jateng untuk meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Data BPS menunjukkan sekitar 812 ribu orang di Jawa Tengah yang sudah berumah tangga, namun belum memiliki rumah. Ini salah satu solusi kami membantu masyarakat untuk memiliki rumah, melalui skema kredit dengan harga dan bunga murah,” kata Nana, dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama Bank Jateng dengan Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di PO Hotel, Semarang, Selasa (7/5/2024) malam.
Kerja sama ini menandakan Bank Jateng kembali dipercaya sebagai salah satu penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah, melalui skema KPR Sejahtera atau perumahan subsidi.
Nana berharap kerja sama ini dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah. Dia juga mengingatkan Bank Jateng untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dengan baik dan meningkatkan layanan kepada masyarakat.
“Terlebih, tahun ini Bank Jateng juga memperoleh penghargaan pelayanan prima nomor dua terbaik, setelah sebelumnya hanya mampu mendapatkan peringkat enam,” tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, mengatakan bahwa data survei ekonomi nasional BPS tahun 2023 menunjukkan 812.834 penduduk Jawa Tengah belum memiliki rumah. Jumlah ini didominasi oleh pekerja formal pada rentang usia 21-40 tahun, yaitu 212.271 penduduk.
“Pada tahun 2024 ini, Bank Jateng mendapatkan kuota sebesar 200 unit rumah dari BP Tapera, yang sudah dapat diakses oleh seluruh masyarakat Jawa Tengah. Baik skema konvensional maupun syariah,” katanya.
Bank Jateng juga berkontribusi membantu masyarakat Jawa Tengah dalam memenuhi kebutuhan rumah murah dengan total 1.165 unit rumah senilai Rp124,7 miliar.
“Penyaluran kredit kepemilikan rumah subsidi (FLPP) ini bukan semata-mata bersifat bisnis, tetapi juga bernilai ibadah. Kita dapat memberikan harapan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah dengan bunga sangat murah sebesar lima persen per tahun,” jelas Irianto.
Komisioner BP Tapera Heru Nugroho mengatakan, hasil asesmen bank penyalur FLPP yang dilakukan pada 30 April 2024 lalu menunjukkan Bank Jateng lolos asesmen dan tetap bertahan sebagai salah satu penyalur utama FLPP.
“Penyaluran KPR Sejahtera di Provinsi Jateng pada 2023 sebanyak 15.574 unit senilai Rp 1,71 triliun, atau 6,8 persen dari total penyaluran nasional 229 ribu rumah senilai Rp26,32 triliun,” kata dia.