Semarak Budaya Indonesia 2024, Merajut Keberagaman Budaya Nusantara di Solo
SOLO, JATENGNOW.COM – Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2024 kembali digelar dengan mengusung tema “Gelar Imaji Khatulistiwa”. Acara yang akan berlangsung pada 10-11 Mei 2024 di Balaikota Solo ini bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan budaya Indonesia dengan menghadirkan berbagai aspek budaya, mulai dari seni kriya, seni musik, hingga kain nusantara.
Pada Kamis (9/5/2024), SBI 2024 menggelar Temu Media di Balaikota Solo. Acara ini bertujuan untuk menjembatani informasi kepada media terkait konsep pagelaran acara SBI 2024.
Aprizal Rizaldi Naim, selaku ketua SBI 2024, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan media selama ini. Ia juga menekankan bahwa peran media sangatlah penting dalam kelancaran acara.
“Dengan dukungan para awak media, penyebaran informasi mengenai Semarak Budaya Indonesia dari tahun ke tahun dapat diketahui dan diakses oleh masyarakat,” ujar Aprizal Naim.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya berfokus pada olah tubuh atau seni tari, SBI 2024 melakukan inovasi dengan berfokus pada seluruh aspek budaya.
“Empat agenda kegiatan tersebut kita adakan selama dua hari. Dimana lokakarya aneka kriya berupa workshop dimulai pada pukul 10.00 WIB, diikuti dengan pameran kain nusantara. Kemudian sorenya terdapat pasar kriya dengan kurang lebih 30 tenant berupa food and beverages dan kriya dengan penampilan seni musik di bagian bazzar,” jelas Aprizal Naim.
Pada malam hari, panggung utama di halaman Balaikota Solo akan menampilkan berbagai pertunjukan seni olah tubuh dari delegasi-delegasi di beberapa daerah di Indonesia.
Sanggar Kirana Budaya dari Jakarta, salah satu delegasi yang akan tampil, mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam acara SBI 2024. Sanggar ini akan mempersembahkan tarian “Kepak Bondol” dengan 12 penari dan pemain musik dari Jakarta.
Eki Pitung, ketua BAMUS Betawi, sanggar lain yang berasal dari Jakarta, mengapresiasi festival budaya seperti SBI. Ia mengatakan bahwa memperkenalkan budaya daerah kepada masyarakat merupakan bentuk pelestarian budaya.
“Sanggar ini bertujuan untuk mempertahankan budaya Betawi di Jakarta. Kalau tampil di Solo, budaya Betawi dapat diperkenalkan di sini. Kalau kami diundang di Papua sekalipun, kami akan datang,” ujar Eki Pitung.
BAMUS Betawi sendiri telah mempersiapkan 50 penari untuk menampilkan pencak silat Betawi, dengan harapan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap kebudayaan khas Betawi.
Sebelum acara usai, Aprizal Naim mengajak awak media untuk mengikuti acara wilujengan, doa bersama sebelum acara inti yang dimulai pada Jumat, 10 Mei 2024. (jn02)