Pilgub Jateng, Pertarungan Politik Jokowi dan PDIP Berlanjut? Ketua MUI Jateng: Jangan Terpecah Belah
SOLO, JATENGNOW.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dijadwalkan pada 27 November 2024 semakin mendekat. Partai politik dan calon kepala daerah mulai intensif meraih simpati masyarakat. Di Jawa Tengah, beberapa nama tokoh potensial calon gubernur (Cagub) dan wakil gubernur (Cawagub) mulai bermunculan.
Dua di antaranya adalah Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jateng, Sudaryono. Selain itu, beberapa tokoh juga telah mendaftarkan diri sebagai bakal Cagub-Cawagub ke partai-partai politik. Mantan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mendaftar sebagai bakal Cagub dari PDI Perjuangan. Kepala LKPP itu telah mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPD PDI-P Jateng di Semarang pada Kamis, 30 Mei 2024 lalu.
Selain Luthfi, Sudaryono, dan Hendrar Prihadi, survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat sejumlah nama potensial lainnya. Di antaranya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, Ketua DPD PDI-P Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Bupati Kendal yang juga Wakil Sekjen Partai Golkar Dico Ganinduto, dan mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Dalam survei yang digelar pada 21-26 Juni 2024 di Jateng, LSI mencatat bahwa Ahmad Luthfi berada di posisi teratas dengan elektabilitas 5,2 persen, diikuti oleh Kaesang Pangarep (2,5 persen) dan Sudaryono (2,1 persen). Bambang Pacul berada di urutan keempat (1,8 persen), diikuti oleh Dico Ganinduto (1,7 persen) dan Taj Yasin Maimoen (1,5 persen). Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden warga Jateng dengan tingkat kesalahan 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Melihat peta politik Pilgub Jateng yang memanas, rivalitas antara Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan dalam Pilpres diprediksi akan terulang di Pilgub Jateng. Kekhawatiran akan potensi perpecahan di masyarakat pun meningkat.
Ketua MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji, mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi situasi politik ini.
“Even lima tahunan ini untuk memilih pemimpin berkualitas di Jateng. Tidak baik jika menimbulkan perpecahan di kalangan umat maupun masyarakat,” ujar Ahmad Darodji saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2024).
Menurut Darodji, persatuan dan kesatuan sangat penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Pilkada 2024 yang memicu perpecahan akan berdampak negatif bagi generasi mendatang.
“Tentunya, akan ada dinamika dalam pemilihan Bupati, Walikota, maupun Gubernur di Pilkada 2024. Namun, jangan sampai hal itu memicu perpecahan. Sebaliknya, harus disikapi untuk memilih pemimpin yang berkualitas guna memimpin masyarakat selama lima tahun mendatang,” lanjut Ahmad Darodji.
Ahmad Darodji juga mengajak aparat untuk menjaga keamanan, khususnya di wilayah Jateng. Tokoh agama juga diharapkan memberikan ceramah yang mendinginkan suasana.
“Kepada semua, jangan mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya. Perlu saring sebelum sharing. Mari jadikan Pilkada 2024 aman, nyaman, tenang, dan kondusif demi Indonesia yang lebih baik di masa mendatang,” pungkasnya. (jn02)