Pesantren Garda Terdepan Moral Bangsa, Komjen Ahmad Luthfi Imbau Persatuan Jelang Pilkada 2024 di Karanganyar
KARANGANYAR, JATENGNOW.COM – Mantan Kapolda Jawa Tengah, Komjen Pol Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya peran pesantren dalam membentuk karakter bangsa. Dalam kunjungannya ke Ma’had Tahfizhul Quran (MTQ) Isy Karima di Karangpandan, Karanganyar pada Minggu (4/8/2024), Luthfi menyampaikan bahwa pesantren merupakan garda terdepan dalam melawan degradasi moral bangsa.
“Pesantren adalah benteng terakhir dalam menghadapi degradasi moral bangsa. Di pesantren, anak-anak kita tidak hanya mendapatkan ilmu duniawi tetapi juga ilmu akhirat. Ini yang membuat mereka lebih cerdas, kritis, dan kreatif,” ujar Ahmad Luthfi dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Isykarima di Karangpandan, Karanganyar pada Minggu (4/8/2024).
Ahmad Luthfi yang kini menjabat sebagai Perwira Tinggi (Pati) Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Kementerian Perdagangan, juga menyoroti pentingnya integrasi pesantren dengan perkembangan zaman, termasuk berwirausaha dan berpartisipasi dalam ekspor komoditas. Luthfi menekankan perlunya menjaga pendidikan anak di pesantren dan lembaga pendidikan lainnya sebagai pondasi bangsa, terutama menghadapi bonus demografi pada tahun 2045.
Dalam konteks Indonesia Emas 2045, Luthfi mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangga dan menjaga keamanan serta stabilitas negara. Ia mengingatkan pentingnya proses demokrasi yang aman dan damai, serta menjadikan pemilu sebagai ajang yang sehat dan terhormat.
Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Isy Karima (YSPII) Karanganyar, Ustadz Syihabuddin Abdul Muiz al-Hafizh, menjelaskan bahwa kunjungan Ahmad Luthfi adalah bentuk kepedulian dan konsolidasi dengan pesantren.
“Pesantren berfungsi sebagai perekat kekuatan sinergi bangsa. Ahmad Luthfi hadir sebagai pemimpin yang memahami pesantren dan berkomitmen untuk memberdayakan ekonomi berbasis pesantren,” ujarnya.
Ustadz Saifuddin menilai bahwa Ahmad Luthfi adalah contoh pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memahami harapan masyarakat. Menjelang Pilkada 2024, Saifuddin mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan dengan menggunakan falsafah gamelan Jawa sebagai simbol harmonisasi dalam politik dan demokrasi.
“Kita harus memahami bahwa dalam politik, seperti dalam gamelan, setiap bagian memiliki perannya masing-masing. Kekuatan terletak pada kesatuan dan kerjasama,” pungkasnya. (jn02)