Yuliana Hafizah, Siswi Disabilitas Tuli Asal Sragen Sabet Emas di Ajang Nasional Desain Grafis -

SRAGEN, JATENGNOW.COM – Yuliana Nur Hafizah, siswi berusia 14 tahun dari SLB Negeri Sragen, baru saja mencatat sejarah dengan memenangkan medali emas pada ajang Lomba Desain Grafis di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2024 untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK). Yang lebih luar biasa, Hafizah adalah penyandang disabilitas tuli, namun hal ini sama sekali tidak menghalangi semangatnya untuk meraih prestasi di tingkat nasional.

Ini adalah kali pertama Hafizah mengikuti FLS2N PDBK, dan langsung berhasil mengungguli 90 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Siswi kelas 8 tersebut bahkan membawa nama Sragen bersinar di Balai Pengembangan Talenta Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jakarta, dari 8 hingga 13 September 2024.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 90 nominasi semifinalis dari total 4.554 peserta, Hafizah sukses membawa pulang medali emas. Tidak hanya itu, karyanya juga berhasil memukau banyak orang hingga terjual habis dalam mini bazaar yang berlangsung selama acara di Hotel Redtop, Jakarta Pusat.

Indri Fatmawati, salah satu guru pendamping Hafizah, bercerita dengan bangga tentang karyanya. “Desain grafis Hafizah yang dicetak menjadi kaos, totebag, hingga mug, semuanya laku terjual! Bahkan ada yang pesan pre-order,” katanya.

Selain itu, Hafizah juga sempat memamerkan poster untuk persiapan pameran flora fauna tahun 2025 dan menciptakan desain label packaging minuman jus yang terlihat sangat profesional dan layak dijual di pasaran.

Sebelumnya, Hafizah adalah juara dua di tingkat provinsi, dan inilah yang membawanya melaju ke nasional. “Ini pertama kalinya SLB Negeri Sragen meraih Medali Emas di ajang FLS2N-PDBK Tingkat Nasional. Kami bangga luar biasa,” tambah Indri.

Perjalanan Hafizah dalam dunia desain grafis dimulai sejak setahun lalu, melalui kegiatan ekstrakurikuler. Persiapan untuk lomba nasional ini dilakukan dengan kolaborasi ide antara Hafizah dan para pembimbingnya. Dengan bimbingan minimal, Hafizah mampu menghasilkan karya yang memukau. (jn02)