Diresmikan Mbak Ita Bersama PGN, Heritage Menara Syahbandar jadi Ikon Wisata Baru Semarang

Diresmikan Mbak Ita Bersama PGN, Heritage Menara Syahbandar jadi Ikon Wisata Baru Semarang. (Jatengnow/dok PGN)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Ini ikon wisata baru Kota Semarang, Heritage Menara Syahbandar diresmikan Mbak Ita bersama PGN.
Kota Semarang menambah deretan ikon wisata bagi pelancong yang akan berkunjung ke Kota Atlas. Letaknya tidak jauh dari Kota Lama, yakni Heritage Menara Syahbandar.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina, meresmikan pemugaran cagar budaya Menara Syahbandar, Kamis 26 Oktober 2023.
Pemugaran cagar budaya ini sebagai salah satu upaya untuk pelesatarian budaya dan peningkatan pariwisata di wilayah Kota Semarang. Jika sudah selesai dipugar, diharapkan Menara Syahbandar menjadi ikon wisata anyar di Semarang selain Kota Lama.
Selain itu, juga sebagai wujud kepedulian PGN terhadap perlindungan dan pemeliharaan aset di wilayah operasi setempat dan juga kepedulian sosial terhadap masyarakat setempat
Mbak Ita antusias menyambut revitalisasi Menara Syahbandar untuk konsep wisata heritage di Kota Lama Semarang. Dengan revitalisasi Menara Syahbandar nantinya dapat terhubung dengan Kampung Melayu, sehingga bisa menata kembali kawasan Kota Lama.

“Konsepnya bersama kita bisa membuat Kota Lama, khususnya di Sleko menjadi lebih cantik,” terang Mbak Ita.
Dia menambahkan, rencana untuk membuka kembali jalur sungai untuk wisata air da untuk meningkatkan potensi wisata, serta memiliki multiplier effect dengan semakin tertatanya wilayah Kota Lama yang sedikit demi sedikit mulai berkembang.
“Peran PGN dalam revitalisasi Menara Syahbandar ini menjadi penyemangat untuk semakin mempercantik dan menata kawasan Kota Lama Semarang. Wilayah divsekitar sini bisa memungkinkan menjadi pusat kuliner atau parkir, karena selama kami kesulitan parkir,” ujar Mbak Ita.
Ia juga menyebutkan, ada rencana untuk revitalisasi di Pecinan, sehingga kawasan heritage dari Kampung Melayu, Pecinan, dan Kota Lama bisa terhubung.
Pemugaran Menara Syahbandar diprakarsai oleh PGN, di mana PGN memiliki aset tanah di kawasan Kota Lama Semarang yang berdiri di atasnya Cagar Budaya Menara Syahbandar. Bangunan ini dibuat pada tahun 1850 dan telah berusia sekitar 171 tahun dengan luas sekitar 538 m².
Bagi masyarakat Semarang khususnya, bangunan ini memiliki arti penting dalam sejarah perkembangan Kota Semarang sebagai pusat perdagangan maritim nusantara dan perkembangan sektor pelabuhan dagang beserta sistem pengawasan arus barang.
Keberadaan Menara Syahbandar yang telah direvitalisasi diharapkan dapat melengkapi destinasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Semarang yang bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat disekitar wilayah tersebut.

Potensi ini juga dapat berguna untuk memperkenalkan sejarah Kota Semarang kepada wisatawan yang berkunjung, terutama di kawasan Kota Lama Semarang.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko menyampaikan, Menara Syahbandar memiliki potensi besar menjadi salah satu ikon wisata sejarah Semarang.
Menara Syahbandar ini dapat menjadi destinasi masyarakat maupun wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata heritage di kawasan Kota Lama Semarang.
“Pemugaran Menara Syahbandar merupakan bentuk berkontribusi aktif PGN dalam operasinya untuk dapat menjadi manfaat secara sosial ekonomi dengan program kerja yang sesuai dengan prinsip Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan,” ujar Arief.
Arief juga mengajak masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang telah dipugar ini.
“Bersama peran aktif masyarakat, kita dapat memastikan bahwa Menara Syahbandar tetap terjaga dan terawat dengan baik untuk generasi mendatang. Kelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama,” ujar Arief.
PGN memulai pemugaran sejak Desember 2022 dan dilaksanakan selama kurang lebih 10 bulan bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari pihak jajaran pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
Pemugaran ini juga mengacu pada UU RI Nomor 11 tahun 2010 dan Perda Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2020 sebagai bentuk konservasi cagar budaya.
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Beni Syarif Hidayat menambahkan, dengan tampilan yang baru, tidak mengubah nilai sejarah Menara Syahbandar.
Pemugaran dilakukan dengan tetap memelihara sebagaian kondisi lama dan beberapa bagian dilakukan rekonstruksi baru supaya kelestarian dan keutuhannya terjaga.
“Kami juga menambahkan Amphitheater supaya masyarakat dapat lebih mengapresiasi dan memanfaatkan keberadaan cagar budaya ini dengan lebih baik lagi,” kata Beni.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, lanjut Beni, pihaknya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta memberikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Semarang.
“Pemugaran Menara Syahbandar ini merupakan wujud komitmen PGN terkait ESG untuk mengoptimalisasi aset aktif dan bertanggung jawab sosial demi meningkatkan manfaat ekonomi di masyarakat,” pungkas Beni. (JN01)