PGN Dukung Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Padi Biosalin di Pesisir Semarang

0

Budidaya padi Biosalin merupakan bagian dari program Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2 yang digagas Pemkot Semarang bersama BRIN.

PGN Dukung Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Padi Biosalin di Pesisir Semarang. (jatengNOW/dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional melalui program budidaya padi Biosalin di pesisir utara Semarang.

Program yang dilaksanakan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang ini merupakan hasil kolaborasi PGN dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Budidaya padi Biosalin merupakan bagian dari program Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2 yang digagas Pemkot Semarang bersama BRIN.

Inisiatif ini melibatkan Kelompok Tani Sumber Rejeki di Mangunharjo untuk memanfaatkan lahan pesisir seluas 20 hektare, termasuk 20 hektare lahan tidur, yang akan dikembangkan hingga 100 hektar.

Padi Biosalin adalah varietas padi yang dirancang untuk bertahan di lahan dengan kadar garam tinggi. Langkah ini menjadi solusi atas permasalahan lahan pesisir utara Jawa yang sering kali kurang subur akibat abrasi dan intrusi air laut.

Selain menghidupkan kembali lahan tidur, budidaya ini juga berkontribusi pada penghijauan pesisir yang selama ini rentan terhadap degradasi lingkungan.

“Program Biosalin ini merupakan bentuk dukungan terhadap swasembada pangan nasional. Bahkan, ada potensi hingga 400 hektare lahan sejenis yang dapat ditanami dengan varietas ini. Program ini juga sejalan dengan visi Emas 2045,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dukungan CSR PGN

Melalui program CSR, PGN memberikan bantuan berupa benih dan pupuk serta pendampingan pasca panen. Program ini berlangsung dari Desember 2024 hingga April 2025, dengan pengolahan hasil panen direncanakan hingga Desember 2025.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen PGN untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat.

“Melalui pemanfaatan lahan tidur, kami mendukung ketahanan pangan yang selaras dengan program Presiden RI. Budidaya Biosalin juga menjadi solusi untuk mengatasi lahan terdampak salinitas, seperti di Kecamatan Tugu, di mana kegagalan panen akibat intrusi air laut pernah mencapai 50 hektare pada tahun 2021,” ungkapnya.

Program ini juga melibatkan TNI dan Polri dalam percepatan penyiapan lahan. Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penurunan Dampak Hidup (SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko, menekankan pentingnya riset dan pengembangan dalam mendukung ketahanan pangan.

“Budidaya Biosalin diharapkan dapat menjadi model yang bermanfaat bagi masyarakat dan membantu Kota Semarang meningkatkan ketahanan pangan,” ujar Nugroho.

Budidaya padi Biosalin diharapkan tidak hanya memberikan hasil panen berkualitas, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi buruh tani. Selain itu, program ini turut menjadi solusi jangka panjang dalam memanfaatkan lahan pesisir yang terdampak salinitas tinggi.

PGN berkomitmen untuk terus menghadirkan dampak positif melalui berbagai inisiatif sosial dan lingkungan. Selain menyediakan gas bumi sebagai solusi energi ramah lingkungan, PGN memastikan keterlibatannya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui langkah-langkah strategis seperti budidaya Biosalin ini. (jn01)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *