Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasikan Diri Kembali ke NKRI, Kapolri: ‘Ini Langkah Besar

Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasikan Diri Kembali ke NKRI, Kapolri: 'Ini Langkah Besar (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Sebanyak 1.400 mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) secara resmi mendeklarasikan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam sebuah acara yang digelar di Solo pada Sabtu sore. Dengan deklarasi ini, total sekitar 6.900 eks anggota JI telah menyatakan komitmennya untuk kembali menghormati ideologi bangsa Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa upaya deradikalisasi ini merupakan hasil kolaborasi antara BNPT, Densus 88, dan berbagai stakeholder yang terlibat dalam proses reintegrasi.
“Ini adalah hasil dari pendekatan soft approach dan dialog yang panjang. Deklarasi ini membuktikan bahwa mantan anggota JI berkomitmen untuk kembali dan bersama-sama membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kapolri dalam sambutannya.
Kapolri juga menegaskan bahwa negara siap mendampingi para eks anggota JI dalam proses reintegrasi mereka ke dalam masyarakat.
“Mari bersama-sama bekerja keras, saling mengingatkan, dan membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik,” lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan pendampingan melalui pelatihan kewirausahaan, wawasan kebangsaan, dan pembinaan untuk membantu eks anggota JI hidup harmonis di masyarakat.
“Ini merupakan amanat undang-undang dan arahan Presiden. Kami berkomitmen untuk memastikan para eks anggota JI dapat berkontribusi positif bagi bangsa,” tegas Eddy.
Kepala Densus 88 Antiteror Brigjen Sentot Prasetyo menyatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh eks JI berhasil merangkul ribuan anggota untuk kembali ke NKRI.
“Perubahan ini menunjukkan bahwa perjuangan sejati bukanlah melawan negara, tetapi bersama-sama membangun bangsa,” kata Sentot.
Sejak awal 2019, pemerintah bersama BNPT dan Densus 88 telah intensif melakukan komunikasi dengan para tokoh JI. Pendekatan humanis yang diterapkan dianggap sebagai terobosan dalam menangani kelompok radikal.
“Ini adalah kali pertama di dunia sebuah organisasi teror besar membubarkan diri secara sukarela,” tambah Sentot.
Deklarasi ini bukan hanya sebuah simbol, tetapi juga merupakan langkah awal dari transformasi ideologi eks anggota JI yang meninggalkan paham radikal. Pendekatan soft approach terbukti efektif, mengedepankan edukasi dan kesadaran, selain penindakan hukum. (jn02)