Kasus PMK Capai 310 Ekor, Pemkab Wonogiri Tutup Semua Pasar Hewan
WONOGIRI, JATENGNOW.COM — Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terus meluas dengan total kasus mencapai 310 ekor. Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengambil langkah tegas dengan menutup semua pasar hewan di wilayah tersebut mulai Jumat (3/1).
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan penutupan pasar dilakukan untuk mencegah penularan PMK lebih lanjut.
“Pasar hewan menjadi lokasi pertemuan antar hewan dari berbagai daerah, sehingga berpotensi besar menjadi sumber penularan. Oleh karena itu, kami memutuskan menutup semua pasar hewan di Wonogiri hingga batas waktu yang belum ditentukan,” jelasnya dalam keterangan pers, Sabtu (4/1).
Penutupan ini disampaikan melalui Surat Edaran yang telah diberikan kepada seluruh pengelola pasar hewan. Langkah ini juga bertujuan melindungi sapi milik peternak yang masih sehat agar tidak tertular virus PMK.
Dari total 310 kasus sapi terinfeksi PMK, 57 ekor dilaporkan mati, sementara 236 ekor sudah sembuh. Kabupaten Wonogiri memiliki populasi sapi mencapai 170.324 ekor, dengan kasus PMK tersebar di seluruh kecamatan.
“Kami telah menginstruksikan camat untuk berkoordinasi dengan kepala desa dalam menangani dan mencegah penyebaran PMK. Selain itu, peternak diminta menjaga kebersihan kandang dan menyemprotkan disinfektan secara rutin,” ujar Joko Sutopo.
Ia juga menambahkan bahwa kasus PMK tidak hanya terjadi di Wonogiri, tetapi juga meluas di berbagai daerah di Pulau Jawa. Pemkab Wonogiri saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menangani wabah ini secara komprehensif.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap kasus PMK di Kabupaten Wonogiri dapat segera terkendali, melindungi kesehatan hewan ternak, serta mendukung keberlangsungan usaha para peternak. (jn02)