Dispangtan Kota Solo Sidak Ke Sejumlah Peternak Pasca Merebaknya Isu PMK

0

Dispangtan Kota Solo Sidak Ke Sejumlah Peternak Pasca Merebaknya Isu PMK (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo melakukan inspeksi mendalam (sidak) ke sejumlah peternak di Solo untuk memantau kondisi kesehatan hewan ternak pasca merebaknya isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Soloraya. Sidak ini dilakukan pada Rabu pagi (8/1) dengan fokus di sentra peternakan di Mojosongo.

Kepala Veteriner Bidang Pencegahan dan Penyembuhan Hewan Dispangtan Solo, Agus Sasmito, yang turut serta dalam sidak tersebut menjelaskan bahwa selain memantau kondisi hewan ternak, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan, pengobatan kedua, dan memeriksa perkembangan setelah pemberian antibiotik pada peternakan dua minggu lalu.

“Hari ini kita melakukan pengobatan kedua setelah pemberian antibiotik sebelumnya. Hewan ternak yang sempat terinfeksi kini sudah mulai membaik,” ujar Agus.

Kasus PMK pertama kali teridentifikasi di Mojosongo dua minggu lalu, dan sejak itu, pihak Dispangtan langsung mengambil langkah preventif dengan memberikan antibiotik pada hewan yang terjangkit.

Dispangtan Kota Solo Sidak Ke Sejumlah Peternak Pasca Merebaknya Isu PMK (JatengNOW/Dok)

“Kami juga melakukan pembagian disinfektan kepada peternak serta melakukan monitoring secara rutin. Selain itu, kami juga memeriksa produk hewan di pasar untuk memastikan tidak ada penyebaran penyakit,” jelas Agus.

Salah seorang peternak, Samidi (50), mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa cemas saat melihat hewan ternaknya menunjukkan gejala PMK seperti pincang dan berlendir di hidung. Namun, setelah bekerja sama dengan Dispangtan, hewan ternaknya yang sempat terjangkit PMK kini mulai pulih.

“Gejalanya kakinya nyeret-nyeret dan ada nanah. Tapi setelah pengobatan dari Dispangtan, kondisinya sudah membaik,” kata Samidi.

Agus menambahkan bahwa sejauh ini, populasi hewan ternak yang terjangkit PMK di Solo tercatat sebanyak 308 ekor, dengan sentra peternakan terbesar terletak di Kecamatan Jebres. Pihak Dispangtan juga terus memantau ketat pasar hewan untuk menghindari penyebaran penyakit.

“Pedagang di pasar hewan sudah paham untuk tidak menerima hewan ternak yang terjangkit PMK,” tambah Agus.

Agus juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir mengonsumsi daging hewan berkuku dua seperti sapi dan kambing, karena PMK hanya menyerang hewan dan tidak berpengaruh pada manusia. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *