Buruh PT Bitratex Semarang Minta PHK Resmi, Syarat Klaim BPJS Ketenagakerjaan

0

Ratusan buruh PT Bitratex Industries saat berkumpul mendengarkan penjelasan dari Tim Kurator di depan gerbang pabrik yang berlokasi di Jalan Brigjen Sudiarto Plamongansari Kota Semarang, Kamis (9/1/2025) (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Ratusan buruh PT Bitratex Industries di Semarang mengajukan permintaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada Tim Kurator PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya (Dalam Pailit). Permintaan tersebut disampaikan saat kedatangan Tim Kurator pada Kamis (9/1/2025), di pabrik yang terletak di Jalan Brigjen Sudiarto Plamongansari, Kota Semarang.

Buruh yang sudah menunggu di depan pintu pabrik meminta agar mereka segera di-PHK agar dapat mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan, khususnya JHT (Jaminan Hari Tua) dan JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan). Pernyataan PHK dari Tim Kurator dianggap sangat penting untuk kelancaran proses klaim tersebut.

Salah satu Kurator, Denny Ardiansyah, menjelaskan bahwa permintaan PHK ini didorong oleh kondisi para buruh yang sudah dirumahkan sejak tahun 2022 dan tidak mendapatkan uang tunggu sejak September 2024, satu bulan sebelum adanya putusan pailit dari Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang.

“Keberlanjutan usaha yang disampaikan sebelumnya oleh Debitor bukanlah solusi untuk para pekerja, karena mereka sudah dirumahkan tanpa gaji,” ungkap Denny.

Ia menegaskan bahwa fokus Tim Kurator adalah untuk memastikan hak-hak buruh yang hingga kini masih belum dipenuhi.

Karyawan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan berjumlah 1.166 orang, dan sebagian besar dari mereka telah mengajukan permintaan untuk status PHK yang jelas, agar bisa segera mencari pekerjaan di tempat lain.

Kholilul, salah satu buruh yang sudah bekerja di PT Bitratex selama 35 tahun, menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi yang terjadi setelah akuisisi oleh Sritex.

“Sebelum diakusisi, kami sejahtera. Tapi setelahnya, kesejahteraan menurun drastis dan banyak yang dirumahkan tanpa pesangon,” ujarnya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *