Guru SMA N 1 Donorojo Jepara Tingkatkan Kompetensi Menulis Karya Ilmiah Melalui Workshop
JEPARA, JATENGNOW.COM – Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan sekolah, SMA Negeri 1 Donorojo, Jepara, menggelar workshop penulisan dan publikasi karya ilmiah bagi para guru. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memfasilitasi guru dalam menghasilkan karya tulis, yang juga menjadi salah satu syarat penting dalam pengajuan kenaikan pangkat.
Kepala SMA Negeri 1 Donorojo, Puji Ningrum, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi atas kendala yang dihadapi guru dalam menghasilkan karya tulis.
“Kami ingin mendapatkan trik atau cara mengatasi berbagai persoalan yang dirasakan para guru dalam karya tulis,” ujarnya pada Rabu (22/1/2025).
Ia menambahkan bahwa salah satu tantangan bagi guru adalah memenuhi persyaratan kenaikan pangkat yang mewajibkan adanya karya tulis ilmiah atau publikasi ilmiah. Oleh karena itu, pembekalan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman awal dan strategi bagi guru untuk menghasilkan karya tulis. Pihak sekolah juga menargetkan agar setiap guru minimal memiliki satu tulisan yang dipublikasikan, baik secara digital maupun cetak.
Untuk mendukung kegiatan ini, SMA N 1 Donorojo menggandeng akademisi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Dosen Ilmu Sejarah FISIP Unnes, Mukhamad Shokeh, didapuk sebagai pemateri utama, didampingi oleh mahasiswa Kajian Sejarah S2, Dian Ardiansyah, yang membawakan materi tentang penulisan karya ilmiah populer di media massa.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman praktis bagi para guru, terutama dalam menuangkan pengalaman mengajar di kelas ke dalam bentuk tulisan yang informatif dan interaktif, termasuk pemanfaatan media, metode, dan strategi pembelajaran.
“Siapa tahu karyanya guru SMA N 1 Donorojo ini bisa memberi informasi kepada pembaca,” imbuh Puji Ningrum.
Mukhamad Shokeh menjelaskan bahwa sebenarnya guru telah memiliki kebiasaan menulis dalam kegiatan sehari-hari, namun kendala utama adalah memulai tulisan karena adanya anggapan bahwa menulis itu sulit.
“Dengan adanya pelatihan ini, kita urai persoalan ini bahwa menulis itu tidak susah asal punya kesungguhan untuk memulainya,” katanya.
Ia menekankan bahwa potensi guru dalam menulis sangat besar karena profesi mereka dekat dengan literasi. Ia juga mendorong guru untuk menuliskan apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran, ditambahkan konteks yang relevan dan disesuaikan dengan tren kebutuhan, sehingga menghasilkan tulisan yang bermanfaat.
Shokeh juga menyampaikan bahwa terdapat berbagai wadah bagi guru untuk mempublikasikan karyanya, baik di kampus, asosiasi, maupun lembaga riset, baik dalam bentuk artikel populer maupun jurnal ilmiah.
“Digalakkan menjadi peluang bapak ibu guru agar berkarya lebih baik lagi,” pungkasnya. (jn03)