Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji 3 Kg di Jateng-DIY Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik

0
image-6

Ilustrasi Stock LPG 3 kg (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa pasokan elpiji 3 kilogram di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kondisi aman. Masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh isu kelangkaan yang beredar, yang berpotensi memicu panic buying dan mengganggu distribusi.

Dilansir dari Kliksolonews.com jejaring JatengNOW, dalam beberapa pekan terakhir, muncul keresahan di masyarakat terkait kemungkinan kelangkaan LPG bersubsidi ini. Namun, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, menegaskan bahwa tidak ada kendala dalam distribusi elpiji 3 Kg di wilayah tersebut.

“Pasokan elpiji 3 Kg di Jateng dan DIY, termasuk Kota Solo, dalam kondisi aman. Kami terus memastikan distribusi berjalan lancar,” kata Taufiq dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pemantauan langsung ke berbagai pangkalan elpiji, titik suplai penyediaan dan pengisian elpiji (SPPE), serta konsumen dan pelaku usaha mikro yang menggunakan elpiji 3 Kg. Kota-kota yang menjadi fokus pemantauan di antaranya Semarang, Grobogan, dan Solo.

Panic Buying Memicu Gangguan Distribusi

Salah satu faktor yang berpotensi mengganggu pasokan elpiji subsidi adalah perilaku panic buying. Masyarakat yang khawatir akan kehabisan stok cenderung membeli dalam jumlah lebih besar dari kebutuhan sebenarnya.

Taufiq mengingatkan bahwa pembelian berlebihan hanya akan menyebabkan distribusi terganggu dan menghambat akses bagi konsumen lain yang benar-benar membutuhkan.

“Kami berharap masyarakat membeli elpiji sesuai kebutuhan agar distribusi tetap stabil dan tepat sasaran,” tambahnya.

Kebijakan Penggunaan Elpiji 3 Kg untuk Tepat Sasaran

Selain memastikan kelancaran distribusi, Pertamina bersama pemerintah daerah juga menerapkan kebijakan untuk mencegah penyalahgunaan elpiji subsidi. Salah satu kebijakan tersebut adalah larangan penggunaan elpiji 3 Kg oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kebijakan ini bertujuan agar elpiji bersubsidi hanya digunakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan pelaku usaha mikro yang memang berhak mendapatkannya.

“Elpiji 3 Kg diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan kebijakan ini, kami berharap distribusi dapat lebih tepat sasaran,” ujar Taufiq.

Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasokan elpiji 3 Kg di Jateng dan DIY melalui pemantauan intensif serta kebijakan distribusi yang lebih ketat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan membeli elpiji sesuai kebutuhan agar tidak terjadi gangguan distribusi akibat pembelian berlebihan. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *