Semarak Budaya Indonesia 2025 Solo Berakhir Gemilang, Kolaborasi Antar Sanggar Jadi Sorotan

SBI 2025 Berakhir Gemilang, Kolaborasi Antar Sanggar Jadi Sorotan (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Agenda tahunan Kota Solo, Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025, kembali digelar untuk ke-12 kalinya di Balaikota Solo. Acara kedua ini berlangsung pada Sabtu (10/05/2025) setelah hari pertama pada Jumat (09/05/2025). SBI 2025 merupakan pagelaran yang secara gratis untuk umum. Acara ini dimulai pada pukul 19.00 WIB dan akan disiarkan ulang melalui kanal YouTube resmi Semarak Budaya Indonesia.
Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 diinisiasi oleh Pemuda Indonesia Kreatif dan Semarak Candrakirana Art Center serta disokong oleh Pemerintah Kota Solo. Tema “Manca Warna Puspita” tahun ini diadopsi guna menjadi lambang perayaan ke-12 diselenggarakannya acara. Tajuk yang menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang selaras dalam satu harmoni ini diharapkan dapat mewakili karya seniman Indonesia sekaligus menjadi inspirasi masyarakat untuk terus merawat dan mengembangkan budaya bangsa.
SBI 2025 menghadirkan berbagai sanggar dan komunitas seni dari seluruh penjuru Nusantara. Pada hari kedua ini, penampil yang akan tampil meliputi Gladhi Beksan FK UNS – Solo, Alitalita Dance Class – Semarang, Semarak Candrakirana Art Center – Solo, ZIMAE Fashion – Karanganyar, Timeless Dance Center – Solo, Amarta Production – Solo, Almaeriee Art Dance – Riau, Mannequin Puppet Community – Bali, Tydif Studio Surabaya – Surabaya, Perwira Budaya Semarang – Semarang, Jagadhita – Solo, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Solo – Kepulauan Riau, dan Sanggar Tari Tancep – Sragen.
Acara SBI 2025 berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan yang mewarnai panggung hari kedua. Ribuan penonton dari berbagai kalangan turut hadir memenuhi pelataran Balaikota Solo untuk menyaksikan pagelaran akbar ini.

Salah satu performer yang belum pernah absen dalam memeriahkan festival SBI, Timeless Dance Center, kali ini menyuguhkan pertunjukkan fusion yaitu perpaduan antara seni teatrikal, tari tradisional, dan tari modern. Selama 15 menit tampil, komunitas dance dari Solo ini sukses menghipnotis penonton karena pertunjukannya yang memukau. 25 dancer yang unjuk gigi berasal dari berbagai kategori usia, yang mengkolaborasikan musik hiphop dan musik tradisional dalam satu penampilan.
Selain itu, terdapat penampilan yang unik dari Mannequin Puppet Community yang berasal dari Bali. Dengan membawakan pertunjukan berjudul “Duh Ratnayu”, komunitas ini berhasil memukau penonton yang hadir pada malam ini. “Duh Ratnayu” berasal dari tiga suku kata. “Duh” berasal dari kata aduh yang merupakan kata seru sebagai ungkapan ketakjuban dan keheranan. “Ratna” adalah bunga “Ratna” sedangkan “Yu” adalah singkatan dari ayu yang berarti cantik. Judul ini merupakan implementasi dari suatu ungkapan kekaguman terhadap bunga ratna dan kisah tersembunyi dibalik paras cantiknya. Pertunjukan ini memadukan antara drama dan tari. Uniknya, pertunjukan ini menggunakan boneka sebagai perwujudan dari Ratna.
Pertunjukan Tari Tayub Dung Banteng oleh Sanggar Tari Tancep menjadi penampilan penutup. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat pada para penampil hari ini. Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Drs. Hery Mulyono, M.M selaku Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Solo sebagai perwakilan Walikota Solo, Apriza Rizaldi Na’im, S.H., selaku Ketua Festival SBI 2025, R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn., selaku penasehat SBI 2025, serta perwakilan Paguyuban Putra dan Putri.
“Festival ini tidak hanya menjadi panggung seni, tapi juga menjadi ruang kolaborasi dan regenerasi bagi para pelaku budaya dari seluruh penjuru tanah air,” ujar Drs. Hery Mulyono, M.M dalam closing statement nya.
Rangkaian SBI 2025 resmi ditutup dengan pemukulan kenong oleh Drs. Hery Mulyono, M.M., Apriza Rizaldi Na’im, S.H.,, R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn., serta perwakilan Paguyuban Putra dan Putri. Kemudian rangkaian diakhiri dengan flashmob bersama seluruh penonton, penampil hari kedua, dan panitia. Acara SBI 2025 berhasil digelar dengan meriah dengan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya, Rumah Atsiri Indonesia, Semarak Candrakirana Art Center, Pemuda Indonesia Kreatif, Bank Indonesia, serta Pemerintah Kota Solo. (jn02)