Tembus 2 Juta Warga, Speling Jadi Jurus Ampuh Jateng Tanggulangi Penyakit Desa -

BOYOLALI, JATENGNOW.COM – Program dokter spesialis keliling (Speling) yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dinilai mampu memberikan pemeriksaan kesehatan secara efektif hingga ke pelosok desa. Hingga kini, program tersebut telah menjangkau lebih dari dua juta penduduk di berbagai wilayah Jawa Tengah.

Gubernur Ahmad Luthfi menyebut capaian ini sebagai yang terbesar secara nasional untuk layanan cek kesehatan gratis. Bahkan, program ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

“Sudah dua juta (orang) lebih. Ini terbesar se-Indonesia, bahkan Menteri Kesehatan mengapresiasi kegiatan kita. Ini untuk menunjang program pemeriksaan kesehatan gratis, sebagaimana perintah Presiden,” ujar Luthfi saat meninjau pelaksanaan Program Speling di Kantor Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Kamis (15/5/2025).

Pemeriksaan kesehatan di Desa Sampetan melibatkan dokter spesialis dari RSUD Dr Moewardi dan RSUD dr Arif Zainuddin. Dalam kegiatan ini, tim medis berhasil mendeteksi dini dua warga desa yang teridentifikasi mengidap penyakit tuberkulosis (TBC). Gubernur Luthfi langsung meminta agar penanganan medis diberikan secara optimal hingga pasien benar-benar sembuh.

Menurutnya, keberhasilan dalam mendeteksi penyakit secara dini membuktikan bahwa program Speling efektif mendekatkan layanan kesehatan berkualitas ke masyarakat desa. Ia menegaskan komitmennya untuk terus menggulirkan program ini ke seluruh desa di Jawa Tengah.

“Program Speling ini kita gunakan sebagai role model, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan di tingkat desa. Ini diberlakukan kepada seluruh desa,” kata Luthfi.

Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan untuk penyakit menular, tetapi juga pemeriksaan kanker, kesehatan jiwa, serta pemantauan gizi ibu hamil dan balita.

Selain meninjau pelaksanaan Program Speling, Gubernur Luthfi juga menyerahkan berbagai bentuk bantuan sosial kepada warga. Di antaranya bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), 2 ton beras untuk dua desa, serta bantuan untuk 21 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) senilai total Rp420 juta. (jn02)