Jumlah Lansia di Solo Tembus 100 Ribu, Pemkot Dorong Inklusivitas Menuju Kota Ramah Lansia
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat sekitar 100 ribu warga atau sekitar 20 persen dari total penduduk kota ini telah memasuki usia lanjut (60 tahun ke atas) pada tahun 2025.

Jumlah Lansia di Solo Tembus 100 Ribu, Pemkot Dorong Inklusivitas Menuju Kota Ramah Lansia (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat sekitar 100 ribu warga atau sekitar 20 persen dari total penduduk kota ini telah memasuki usia lanjut (60 tahun ke atas) pada tahun 2025. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam menyongsong bonus demografi yang tengah terjadi di Indonesia.
Menanggapi perkembangan ini, Pemkot Solo melalui Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) menggencarkan program inklusivitas dan perlindungan untuk kelompok lansia. Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Solo sebagai kota ramah lansia pada tahun 2030.
“100 ribu lebih penduduk Solo sudah mencapai lanjut usia. Di sisi lain kita juga menghadapi banyaknya penduduk di usia produktif sebagai bonus demografi. Dengan banyaknya jumlah lansia di Kota Solo ini terus kita dorong bagaimana di tahun 2030, Kota Solo menjadi kota ramah lansia,” kata Astrid saat membuka Seminar dan Sarasehan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Kantor Dinas Kesehatan Solo, Selasa (3/6/2025).
Astrid yang juga menjabat Ketua Komda Lansia Kota Solo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan para lansia tetap sehat, bahagia, dan produktif di masa tua. Ia menuturkan bahwa Pemkot telah menjalankan berbagai program pendampingan di tingkat kelurahan, khususnya bagi lansia yang hidup sendiri atau tanpa keluarga.
“Program pendampingan tentang bagaimana tetap sehat produktif itu tetap kita jalankan. Kita akan fokuskan beberapa kegiatan di wilayah, ada beberapa kelurahan yang juga aktif. Bagaimana lansia yang sudah tidak ada anak, bahkan hidup sendiri itu sudah masuk di ranah wilayah yang terus diperhatikan, dan kami dari Pemkot akan terus memantau,” jelasnya.
Selain perhatian terhadap kesehatan, gizi dan nutrisi lansia juga menjadi fokus. Pemkot Solo berencana menjalin kerja sama dengan Baznas dalam upaya penyuluhan serta pemberian bantuan untuk lansia.
Sementara itu, Ketua penyelenggara HLUN, Sri Baskoro, mengatakan kegiatan seminar dan sarasehan HLUN bertujuan memberikan edukasi kesehatan agar para lansia bisa hidup lebih mandiri dan tetap produktif.
“Harapan kita lansia bisa jadi lebih produktif dan mandiri, bermanfaat dan bermartabat. Kita canangkan edukasi tidak hanya bagi lansia di Solo tapi juga regional dan nasional, mulai dari pra lansia, lansia, hingga lansia paripurna,” ujar Sri Baskoro.
Pemkot Solo menegaskan komitmennya dalam menjadikan kota ini sebagai lingkungan yang inklusif dan suportif bagi para lansia, seiring dengan perubahan demografi yang kian nyata. (jn02)