Empat Medali Diraih Indonesia di Kejuaraan Para Panahan Asia 2025

0
Kholidin__DSC7559

Kholidin Atlet Para Panahan NPC Indonesia (JatengNOW/Dok. NPCI)

BEIJING, JATENGNOW.COM – Kontingen para panahan Indonesia sukses mengamankan satu medali perak dan tiga medali perunggu dalam Kejuaraan Para Panahan Asia 2025 yang berlangsung di Beijing, Tiongkok, 1–6 Juli 2025. Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat kelima klasemen akhir perolehan medali.

Medali perak dipersembahkan oleh Ken Swagumilang pada nomor tunggal putra divisi compound, setelah bertanding hingga partai final melawan atlet unggulan tuan rumah, Ai Xinliang, yang saat ini menempati peringkat dua dunia. Ken harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor akhir 143-149.

Selain medali perak, Ken juga menyumbang dua medali perunggu dari nomor ganda putra compound bersama Arif Firmansyah dan nomor ganda campuran compound bersama Teodora Audi Ayudia Ferelly. Sementara satu perunggu lainnya dipersembahkan pasangan Kholidin dan Noviera Ross dari nomor ganda campuran divisi recurve.

Pelatih para panahan Indonesia, Rameez Ali Surya Negara, mengapresiasi kinerja seluruh atlet yang diterjunkan ke kejuaraan ini. Ia menilai bahwa hasil ini mencerminkan progres yang menggembirakan, terutama menghadapi persaingan ketat dari negara-negara unggulan seperti China dan India.

“Tuan rumah tampil sangat enjoy karena venue ini merupakan arena latihannya. Mereka sudah familiar dengan suasana, terutama angin dan cuaca,” ujar Rameez, Senin (7/7/2025).

Menurutnya, para atlet Indonesia yang sebelumnya berlaga di Paralimpiade Paris 2024 seperti Ken Swagumilang, Teodora Audi, dan Kholidin kini menunjukkan peningkatan kepercayaan diri. Bahkan, dua atlet debutan yang baru bergabung di Pelatnas, Arif Firmansyah dan Noviera Ross, langsung mampu mencetak prestasi.

Empat Medali Diraih Indonesia di Kejuaraan Para Panahan Asia 2025 (JatengNOW/Dok. NPCI)

“Progres Arif sangat positif, dia bahkan mampu mengimbangi Ken di nomor ganda compound. Sedangkan Noviera yang baru masuk Pelatnas Mei lalu, juga bisa tampil maksimal dan meraih perunggu,” tambah Rameez.

Sebagai langkah lanjutan, tim para panahan Indonesia dijadwalkan mengikuti dua kejuaraan dunia berikutnya, yakni di Korea Selatan (21–28 September 2025) dan di Uni Emirat Arab (1–6 November 2025). Rameez optimistis persiapan menuju Paralimpiade Los Angeles 2028 berada di jalur yang tepat.

“Kami memiliki waktu empat tahun ke depan untuk membentuk sistem kompetisi internal dan menguatkan mental bertanding para atlet,” tegasnya.

Sementara itu, Ken Swagumilang mengaku kejuaraan ini memberinya pengalaman penting menghadapi para pemanah Asia yang telah meraih gelar juara dunia. Pertemuan pertamanya melawan Ai Xinliang menjadi titik evaluasi sekaligus motivasi.

“Kejuaraan ini jadi tolok ukur bagi saya untuk mengejar kualitas para pemanah dunia. Saya akan berupaya meningkatkan kemampuan sebaik mungkin,” ucap Ken.

Senada dengan itu, Noviera Ross juga menyebut debut internasionalnya memberikan pelajaran berharga, terutama soal pengendalian diri.

“Tidak ada kendala berarti, hanya rasa gugup di awal. Saya akan tingkatkan kualitas latihan agar lebih siap di kejuaraan berikutnya,” ujarnya.

Pada klasemen akhir, tuan rumah China memimpin dengan raihan 10 emas, disusul India dan Singapura. Indonesia berada di peringkat kelima dengan total empat medali (1 perak, 3 perunggu). (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *