BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Akhir November

Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terlayani hingga akhir November 2025. Program yang menjadi salah satu prioritas nasional ini difokuskan untuk menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa jumlah penerima MBG akan terus ditingkatkan secara bertahap setiap bulan, seiring dengan percepatan pelaksanaan di lapangan.
“Percepatan penerimaan MBG terus dilakukan, kami targetkan pada November bisa mencapai 82,9 juta penerima,” ujar Dadan, Selasa (22/7/2025).
BGN, kata Dadan, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar setiap kabupaten/kota segera membentuk satuan tugas yang menaungi badan gizi di tingkat daerah, khususnya di wilayah 3T. Hal ini penting untuk memastikan penyaluran MBG berjalan optimal dan merata.
Ia menjelaskan ada tiga faktor kunci yang harus dipenuhi untuk menjamin keberhasilan program, yaitu anggaran, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM). Ketiga aspek tersebut menurutnya akan terus dikejar, termasuk pembangunan infrastruktur penunjang yang ditargetkan rampung akhir Oktober 2025.
“Awalnya anggaran kami sebesar Rp71 triliun hanya untuk 17,5 juta penerima. Tapi karena ada permintaan percepatan, kami upayakan agar bisa menjangkau hingga 82,9 juta penerima pada akhir November,” jelasnya.
Dadan juga mengakui bahwa dorongan percepatan ini datang langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Hal itu merespons keluhan dari masyarakat, terutama siswa sekolah yang belum menerima manfaat program MBG.
“Ada kegelisahan karena banyak anak-anak yang belum dapat MBG. Presiden ingin seluruhnya terlayani,” ucapnya.
Selain menambah cakupan penerima, BGN juga menargetkan nol kejadian keracunan makanan dalam program MBG. Untuk itu, standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program akan diperkuat.
“Target kami nol kejadian. Kalau pun ada, akan kami upayakan semaksimal mungkin agar tidak terulang kembali,” tutup Dadan. (jn02)