Cerita Haru di Balik Pelatihan Gratis Calon Pekerja Migran di BLK Pemprov Jateng

Cerita Haru di Balik Pelatihan Gratis Calon Pekerja Migran di BLK Pemprov Jateng (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Program pelatihan gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang I memberikan harapan baru bagi para calon pekerja migran. Salah satunya adalah Indah Purya Ristiani, ibu muda asal Kabupaten Batang, yang mengikuti pelatihan untuk bekerja di luar negeri.
Indah mengaku terharu dan kerap menangis saat mengikuti pelatihan. Perempuan 29 tahun ini menjadi tulang punggung keluarga, merawat anak dan orang tua yang sudah lanjut usia. Keinginannya untuk bekerja di Taiwan berangkat dari semangat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
“Saya ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Saya mau berbakti kepada orang tua. Ngelanjutin sekolah anak saya. Saya akhirnya memilih kerja di luar negeri, karena untuk seusia saya sulit mendapatkan pekerjaan di sekitar Batang,” ujar Indah saat ditemui di BLK Semarang I, Sabtu (2/8/2025).
Menurutnya, pelatihan gratis ini sangat membantunya dalam mempersiapkan diri, mulai dari pembelajaran bahasa asing, keterampilan kerja, hingga adaptasi budaya di negara tujuan.
Kisah serupa juga datang dari Wulan, gadis 22 tahun asal Jawa Tengah yang ingin menjadi care giver di Taiwan. Ayahnya mengalami kejatuhan usaha sejak 2020, dan Wulan berniat mengangkat kembali kondisi keluarganya melalui pekerjaan di luar negeri.
“Saya dulu hidupnya enak. Ayah saya kerja jual sapi, tapi di tahun 2020 usahanya jatuh. Saat ini saya ingin ke luar negeri untuk membantu memperbaiki ekonomi orang tua,” tutur Wulan.
Di BLK, Wulan mendapat pelatihan menyeluruh termasuk psikologi, cara merawat lansia, hingga mengatur emosi. Ia berharap program semacam ini terus dilanjutkan agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.
Pengampu Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia di BLK Semarang I, Emiliana Bekti Widiningsih, mengatakan seluruh fasilitas pelatihan diberikan secara gratis dengan pembiayaan dari APBD dan APBN. Peserta juga dibekali fasilitas asrama, makan tiga kali sehari, kudapan, pakaian kerja, dan perlengkapan pelatihan.
“Pelatihan ini memakai sistem boarding. Semua fasilitas diberikan gratis. Ini bagian dari komitmen Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam upaya pengentasan kemiskinan,” jelas Emiliana.
Ia juga menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan penyalur tenaga kerja untuk memastikan lulusan pelatihan bisa langsung magang atau bekerja setelah lulus pelatihan.
Program ini menjadi bukti nyata peran pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas calon pekerja migran serta membuka jalan bagi masyarakat kurang mampu untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. (jn02)