Orang Tua Harus Tahu! Screen Time Berlebihan Bisa Picu Keterlambatan Bicara pada Anak

0
image

Ilustrasi Bermain Gadget pada anak (jatengNOW/Dok. InstockPhoto)

JAKARTA, JATENGNOW.COM – Penggunaan gadget yang tak terkendali pada anak-anak menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan ahli kesehatan dan psikolog. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa waktu menatap layar yang berlebihan (screen time) menjadi salah satu pemicu utama keterlambatan bicara (speech delay) dan gangguan perkembangan lainnya pada anak.

Menurut Menkes Budi, hasil skrining menunjukkan banyak kasus speech delay terjadi karena anak lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget ketimbang berinteraksi sosial dan bermain dengan teman-teman.

Ciri-ciri Anak Kecanduan Gadget

Psikolog anak, Saskhya Aulia Prima MPsi, menjelaskan bahwa kecanduan gadget pada anak dapat dikenali dari perubahan perilaku yang jelas. Anak yang sudah kecanduan cenderung tidak lagi tertarik pada aktivitas lain seperti mandi, belajar, atau makan.

“Kalau anak-anak yang lebih besar, mereka tidak mau belajar, tidak mau makan. Semua kewajibannya terbengkalai karena maunya terus-terusan dengan gadget-nya,” jelas Saskhya.

Dampak negatif kecanduan gadget ini tidak hanya terbatas pada masalah perilaku, seperti anak menjadi sulit diatur dan mudah marah, tetapi juga mengganggu pola makan, waktu belajar, dan bahkan waktu beribadah.

Dampak Fisik dan Solusi dari Orang Tua

Selain dampak psikologis, penggunaan gadget yang berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan fisik. Laporan dari Medical News Today menyebutkan bahwa kebiasaan menatap layar dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah postur tubuh pada anak dan remaja akibat posisi duduk yang tidak benar.

Menkes Budi juga mendukung pembatasan usia pengguna media sosial, sejalan dengan upaya pemerintah untuk melindungi anak-anak di ruang digital. “Teknologi memang bermanfaat, tapi juga bisa mengganggu jika digunakan tanpa pengawasan,” tambahnya.

Para pakar sepakat, peran aktif orang tua adalah kunci. Orang tua disarankan untuk memberikan alternatif kegiatan fisik dan interaksi sosial, serta membangun rutinitas sehat agar anak terhindar dari dampak negatif kecanduan layar. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *