Arsip Batik Lasem Diajukan Jadi Nominasi Memory of the World Asia-Pacific

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan (JatengNOW/Dok)
REMBANG, JATENGNOW.COM – Arsip Batik Lasem kembali mencatat langkah penting. Setelah pada 2024 ditetapkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Memori Kolektif Bangsa, kini arsip tersebut diajukan untuk masuk nominasi Memory of the World Asia-Pacific (MOWCAP) 2025.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan, menjelaskan ANRI telah memberikan arahan agar arsip berharga ini bisa diakui di tingkat Asia Pasifik.
“Saat ini prosesnya pada tahap melengkapi dan verifikasi data dukung, semua dikoordinir oleh ANRI. Alhamdulillah kami menemukan arsip-arsip yang baru, selain yang kita ajukan saat Memori Kolektif Bangsa, jadi ada tambahan,” ujar Sholchan di Perpustakaan Daerah Rembang, Selasa (19/8/2025).
Arsip Batik Lasem memuat informasi penting mengenai jaringan perdagangan dan pembelian alat batik dari luar daerah, seperti lilin atau malam dari Atapupu, Timor, serta kain dari Surabaya dan Solo. Tak hanya itu, terdapat pula arsip dari perusahaan batik Lasem Liem Kioe An periode 1922–1940 sebanyak 73 teks berupa surat, telegram, dan foto. Dokumen-dokumen tersebut mencatat aktivitas perdagangan batik dari Sumatra hingga Sulawesi.
Upaya penguatan data juga datang dari luar negeri. Pegiat arsip di Malaysia dan Singapura menemukan dokumen yang membuktikan adanya perdagangan ekspor Batik Lasem ke kedua negara tersebut pada 1900–1940.
“Karena ini skalanya Asia Pacific tentu signifikansinya juga harus tingkatannya Asia Pacific. Dan kebetulan kami menemukan rekan-rekan pegiat arsip Batik ini di Malaysia dan Singapura,” tambah Sholchan.
Pemenuhan data dukung ditargetkan selesai akhir Agustus 2025. Selain arsip, ada kewajiban lain yang perlu dipenuhi, yaitu sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui pameran arsip di Museum Nyah Lasem, kegiatan edukasi ke sekolah-sekolah, serta publikasi melalui media sosial dan media massa.
Pada 28 Agustus 2025 mendatang, Arsip Batik Lasem dijadwalkan dipaparkan di hadapan Dewan Pakar di Jakarta. Detail kegiatan masih menunggu konfirmasi resmi.
Jika berhasil masuk daftar MOWCAP, pengakuan internasional ini diharapkan memberi dampak positif bagi pelestarian budaya sekaligus memperkuat posisi Batik Tulis Lasem di pasar global. Arsip ini tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga dapat menjadi modal penting dalam mendukung industri batik dan pariwisata budaya di Rembang. (jn02)