Yayasan Marga Langit Gelar Pentas Wayang Kulit Tiga Malam, Tampilkan 70 Siswa dari Berbagai Usia

0
WhatsApp Image 2025-11-30 at 14.20.18_69c86cfd

Yayasan Marga Langit Gelar Pentas Wayang Kulit Tiga Malam, Tampilkan 70 Siswa dari Berbagai Usia (JatengNOW/Dok)

JEPARA, JATENGNOW.COM – Yayasan Marga Langit berhasil menyelenggarakan pentas wayang kulit selama tiga malam berturut-turut di Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri. Pagelaran ini menjadi ajang unjuk kebolehan sekaligus wujud pelestarian budaya yang melibatkan siswa dari berbagai tingkatan usia hingga lansia.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Ali Hidayat, beserta sejumlah pejabat terkait. Dalam sambutannya, Ali menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tradisi.
“Kami memberikan apresiasi pementasan wayang ini. Ini sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya,” ungkapnya, Minggu (30/11/2025).

Ketua Yayasan, KRT Hendro Suryo Kartiko, menuturkan bahwa pagelaran tersebut merupakan puncak dari proses pembelajaran seni pedalangan, karawitan, dan waranggono yang rutin dilaksanakan di Yayasan Marga Langit.
“Pentas tiga malam ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam mencetak generasi penerus seni tradisi,” ujarnya.

Sebanyak 70 siswa terlibat dalam kegiatan ini. Pementasan dibuka pada Malam Jumat oleh para alumni yang membawakan Wayang Sandosa dengan lakon “Banjaran Gatotkaca”, sebuah kisah kepahlawanan bernilai filosofi tinggi. Malam kedua menampilkan siswa tingkat TK dan SD yang membawakan lakon Carangan dengan gaya khas penuh kelucuan dan spontanitas. Kepala Sekolah Budaya, Ki Nuryanto, menegaskan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap wayang sejak usia dini.

Puncak acara digelar pada Sabtu (29/11/2025) malam dengan penampilan siswa SMP, SMA, dan siswa istimewa Yayasan Marga Langit. Penampilan menjadi semakin spesial dengan hadirnya dalang tertua berusia 75 tahun dari Progo, yang juga masih berstatus sebagai siswa di yayasan tersebut.
“Kehadiran beliau membuktikan bahwa semangat belajar dan berkesenian tidak mengenal batasan usia,” ujarnya.

Secara keseluruhan, pentas budaya ini menghadirkan 25 dalang dari berbagai generasi, didukung sekitar 30 siswa waranggono serta 15 siswa karawitan, memperlihatkan semangat kebersamaan dalam merawat warisan seni wayang kulit. (jn020

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *