Ahmad Luthfi Resmikan Irigasi Baru, Petani Brebes Siap Panen Tiga Kali Setahun

0
WhatsApp Image 2025-08-05 at 18.22.22_806df965

Ahmad Luthfi Resmikan Irigasi Baru, Petani Brebes Siap Panen Tiga Kali Setahun (JatengNOW/Dok)

BREBES, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meresmikan sistem pengairan pertanian di Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Selasa (5/8/2025). Proyek ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama TNI AD, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Program pengairan ini menjadi solusi bagi para petani sawah tadah hujan yang sebelumnya sangat bergantung pada musim penghujan. Melalui sistem irigasi baru, petani kini memiliki akses air yang lebih stabil, sehingga memungkinkan peningkatan frekuensi tanam.

Gubernur Ahmad Luthfi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak atas kontribusi nyata TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Masyarakat Desa Legok sangat berterima kasih. Ini bagian dari upaya kita menjaga Jawa Tengah tetap menjadi lumbung pangan nasional,” ujar Luthfi.

Ia menjelaskan, kerja sama antara Pemprov dan TNI AD telah berlangsung dalam bentuk program karya bakti, meliputi 615 titik pipanisasi dan 475 titik pompanisasi di sejumlah daerah.

Jenderal Maruli menambahkan, keberadaan infrastruktur pengairan tak hanya berdampak pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan dan stunting.

“Semua ini berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Kalau dulu panen padi hanya sekali, nanti bisa tiga kali. Artinya, pendapatan petani bisa meningkat dua kali lipat atau lebih,” jelas Maruli.

Salah satu petani penerima manfaat, Suharti dari Kelompok Tani Mekar Mukti, mengaku sangat terbantu dengan proyek tersebut.

“Dulu nunggu hujan baru tanam, sekarang air sudah mengalir ya langsung bisa tanam. Ini bukan sekadar peresmian air, tapi langkah nyata mengubah kultur bertani kita,” ujarnya.

Sistem irigasi yang dibangun mengandalkan mata air setempat, dengan konstruksi penyerap dan pipa PVC 6 inci menuju bak transit utama. Dari situ, air dialirkan ke tiga dusun — Bojong Merod, Legok, dan Mayana — melalui pipa HDP 4 dan 2 inci.

Distribusi air mencakup lahan seluas 136 hektare: 46 hektare di Dusun Mayana, 30 hektare di Dusun Legok, dan 90 hektare di Dusun Bojong Merod. Seluruh lahan telah dipastikan menerima pasokan air secara merata dan efektif.

Gubernur Luthfi berharap, program ini bisa menjadi model bagi daerah-daerah lain yang memiliki lahan pertanian tadah hujan.

“Mudah-mudahan ini jadi contoh dan pemicu percepatan pengairan di daerah lain,” tandasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *