Akpol Juara I di Ajang Kepolisian Asia IUCP 2025 Berkat Riset Digital Trafficking

0
WhatsApp Image 2025-11-13 at 11.35.57_4c0c53e7

Akpol Juara I di Ajang Kepolisian Asia IUCP 2025 Berkat Riset Digital Trafficking (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Akademi Kepolisian (Akpol) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dua taruna Akpol, Sultan Rekha Firdaus dan Vandya Daniela Latuheru, sukses mengantarkan Akpol meraih Juara I atau Academic Excellence Award dalam ajang International Undergraduate Conference on Policing (IUCP) 2025 yang berlangsung di Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), Semarang, Selasa (12/11/2025).

Kompetisi ini merupakan bagian dari Police Academy Student Festival in Asia (PASFA) 2025, yang diikuti 12 institusi kepolisian dari delapan negara Asia, di antaranya Korea Selatan, Mongolia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, dan Indonesia. Tahun ini, Akpol bertindak sebagai tuan rumah dan berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai akademi kepolisian berkelas dunia.

Tim Akpol memukau dewan juri lewat riset berjudul “Sold by Hope: The Indonesian Trafficking Network in Myanmar Cyber Fraud Factories”. Penelitian ini membedah fenomena perdagangan manusia digital (digital trafficking) yang marak di Asia Tenggara, di mana korban disekap dan dipaksa bekerja dalam operasi penipuan siber di perbatasan Myanmar.

“Isu digital trafficking ini menjadi tantangan baru di era kejahatan siber global. Kami ingin mendorong kolaborasi lintas negara untuk melindungi korban sekaligus memperkuat kapasitas kepolisian,” ujar Sultan seusai menerima penghargaan.

Dari tujuh finalis terbaik yang lolos seleksi sejak September lalu, Tim Akpol berhasil meraih posisi tertinggi. Posisi kedua diraih oleh Philippine National Police Academy (PNPA) dengan riset perilaku perjudian daring, sedangkan posisi ketiga ditempati People’s Police Academy (PPA) Vietnam dengan penelitian tentang misidentifikasi korban perdagangan manusia di Asia Tenggara.

Panel juri terdiri dari akademisi dan pakar kepolisian dari Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan, dengan penilaian mencakup empat aspek utama: relevansi riset, kejelasan argumentasi, kemampuan presentasi, dan sesi tanya jawab. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Korean National Police University, dengan total hadiah sebesar USD 2.200 untuk para pemenang.

Direktur Akademik Akpol, Kombes Pol Dr. Eko Suprihanto, menyampaikan kebanggaannya atas capaian tersebut. “Perjuangan luar biasa tim IUCP Akpol akhirnya membuahkan hasil maksimal. Ini bukti bahwa Akpol berada di jalur yang tepat menuju World Class Police Academy,” ujarnya.

Eko menambahkan, kemenangan ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi juga menunjukkan kemampuan generasi muda Polri dalam memahami dan memberikan solusi atas isu global melalui pendekatan ilmiah dan kolaboratif.

Sementara itu, Vandya Daniela Latuheru menegaskan bahwa ajang ini menjadi ruang penting bagi para taruna untuk membangun jejaring intelektual antar-akademi kepolisian di Asia.

“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi wadah untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi. Kami bangga membawa nama Indonesia dan Polri di forum internasional,” tuturnya.

Keberhasilan Akpol dalam IUCP 2025 sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai penggerak kolaborasi kepolisian Asia. Melalui riset yang inovatif dan berpijak pada isu aktual seperti digital trafficking, Akpol menunjukkan komitmennya menjadi institusi pendidikan kepolisian modern yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan tantangan kejahatan global. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *