Alat Berat Diterjunkan untuk Bersihkan Sampah di Pasar Kambing Rembang, Sumber Sampah Ternyata Dari Perusahaan

0
WhatsApp-Image-2024-12-20-at-15.06.16_42d5f94f

Alat Berat Diterjunkan untuk Bersihkan Sampah di Pasar Kambing Rembang, Sumber Sampah Ternyata Dari Perusahaan (JatengNOW/Miftah)

REMBANG, JATENGNOW.COM – Sampah yang menggunung di kawasan eks Pasar Kambing, Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, memicu masalah lingkungan yang cukup serius. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang pun terpaksa menerjunkan alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut. Sampah-sampah ini diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Landoh di Kecamatan Sulang untuk dibuang.

Kepala UPT Sampah DLH, Wahyudi Setiyanto, menjelaskan bahwa kawasan pasar kambing yang semula difungsikan sebagai tempat pembuangan sementara (TPS) sampah kini telah dipenuhi oleh sampah yang berasal dari berbagai pihak, termasuk perusahaan, hotel, dan pihak ketiga. Meskipun DLH telah menyediakan beberapa kontainer untuk warga sekitar dan pengangkut sampah lokal, masalah timbul karena sejumlah dump truck dan mobil pick-up milik perusahaan dan pihak swasta membuang sampah dalam jumlah besar.

“Dengan kiriman sampah satu truk, kontainer yang kita sediakan langsung penuh. Warga melaporkan bahwa dalam sehari ada tujuh hingga dua belas dump truck yang membuang sampah di sini, sehingga tidak heran jika tumpukan sampah semakin menggunung,” ungkap Wahyudi saat ditemui di lokasi, Jumat (20/12/2024).

Wahyudi menegaskan bahwa Pasar Kambing sebenarnya bukanlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan hanya TPS yang diperuntukkan bagi sampah rumah tangga masyarakat sekitar. Oleh karena itu, ia mengingatkan pihak perusahaan dan swasta untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut, melainkan langsung menuju TPA Landoh dengan membayar retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023.

“Sesuai dengan peraturan, perusahaan dan pihak swasta wajib membuang sampah langsung ke TPA. Jika mereka masih melanggar, kami akan mengenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Warga setempat, seperti Kasil, mengaku terganggu dengan tumpukan sampah yang terus bertambah. Menurutnya, bau tidak sedap sering kali terasa, terutama saat hujan. Sebelumnya, sampah yang dibuang di pasar hewan hanya berasal dari warga sekitar, tetapi kini sampah dari pihak perusahaan dan swasta sering kali dibuang pada malam hari tanpa memperhatikan kenyamanan warga.

“Warga merasa sangat terganggu dengan bau sampah. Sampahnya membusuk, dan jika hujan, bau semakin kuat. Kami sudah beberapa kali memberi tahu mereka, tetapi tidak peduli,” tandas Kasil. (jn05)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *