Ambulans Dirusak Saat Aksi Mogok Sopir Truk di Solo-Karanganyar, Sopir Tuntut Pertanggungjawaban

Ambulans Dirusak Saat Aksi Mogok Sopir Truk di Solo-Karanganyar, Sopir Tuntut Pertanggungjawaban (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Sebuah ambulans milik komunitas relawan dirusak sekelompok orang saat hendak menjemput pasien di tengah aksi mogok ratusan sopir truk di ruas ring road perbatasan Solo–Karanganyar, Kamis (19/6/2025) siang. Insiden tersebut memicu reaksi dari kalangan relawan medis, yang mendatangi lokasi dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak sopir truk.
Aksi mogok sopir yang melibatkan 32 komunitas ini sejak pagi memang memadati jalur ring road, termasuk kawasan SPBU Plesungan, Gondangrejo. Truk-truk parkir di bahu dan sebagian badan jalan, lengkap dengan spanduk tuntutan yang mereka bawa. Namun ketegangan terjadi ketika satu ambulans yang sedang bertugas tidak diberi akses jalan dan justru dirusak oleh beberapa oknum di kerumunan massa.
Sopir ambulans, Muhammad Fursan Ali (20), menceritakan bahwa dirinya tengah menjemput dua pasien yang baru saja selesai dirawat dari RS Dr. Oen Solo untuk dibawa pulang ke Sragen. “Saat itu saya lewat jalur utama, tapi padat karena banyak truk. Lalu saya putar arah lewat ring road, tapi justru macet dan ada massa. Karena mendesak, saya aktifkan sirine untuk minta jalan,” jelasnya.
Setelah sempat dicegat, Fursan akhirnya diarahkan aparat untuk tetap melintas. Namun saat tiba di tengah kerumunan, beberapa orang menghampiri ambulans, memeriksa isinya, dan setelah mengetahui ambulans dalam keadaan kosong, mereka mulai merusak kendaraan tersebut. Kaca spion pecah, dan sejumlah bagian body mobil mengalami lecet.
“Saya tetap di dalam ambulans karena diminta pihak berwajib untuk menunggu sambil dibukakan jalan keluar,” lanjut Fursan. Ia bersyukur tidak mengalami luka, termasuk kondektur yang menemaninya.
Pasca insiden, puluhan ambulans dari berbagai komunitas berkumpul di sekitar SPBU Plesungan sebagai bentuk solidaritas. Mereka meminta pelaku perusakan segera diidentifikasi dan diproses. Beberapa perwakilan juga sudah melakukan audiensi dengan komunitas sopir truk.
“Dari hasil pertemuan, pihak komunitas truk menyatakan permintaan maaf dan bersedia bertanggung jawab atas kerugian. Kami masih menunggu identifikasi pelaku agar penyelesaian bisa dilakukan secara kekeluargaan,” ungkap Fursan.
Kepolisian yang berada di lokasi memastikan situasi kembali kondusif. Terkait kerusakan ambulans, proses mediasi antara kedua pihak masih berlangsung. Aksi mogok truk sendiri tetap dijaga ketat oleh petugas hingga sore hari untuk menghindari potensi insiden lanjutan. (jn02)