Baliho ‘Mbak dan Mas Berkacamata’ di Solo Picu Fenomena Kalangan Anak Muda, Bentuk Dukungan untuk Sekar Tandjung dan Gusti Bhre?
SOLO, JATENGNOW.COM – Baliho bergambar ‘mbak-mbak berkacamata siap mendampingi mas-mas berkacamata itu’ mendadak menjadi perhatian di Kota Solo. Baliho yang dipasang di beberapa lokasi strategis ini dengan cepat menarik perhatian warga, khususnya anak muda, yang menjadikannya latar belakang untuk berfoto dan mempostingnya di media sosial.
Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi muda Solo antusias dengan keberadaan baliho tersebut, bahkan banyak yang dengan bercanda mengklaim bahwa sosok ‘berkacamata’ dalam baliho itu adalah diri mereka sendiri. Hal ini juga menjadi tren di media sosial dan WhatsApp, di mana banyak yang berbagi foto selfie dengan baliho tersebut sebagai latar belakang.
Anggun Wahyu (22), salah satu warga Solo, mengaku tertarik dengan keunikan baliho itu. Meskipun dia menyadari bahwa baliho tersebut mungkin mengarah pada calon pasangan politik di Pilkada Solo, dia menganggap pendekatan ini sangat kreatif dan menarik bagi kalangan muda.
“Menurut saya, baliho ini kreatif sekali. Ini cara yang tepat untuk menarik perhatian anak muda zaman sekarang yang suka sesuatu yang tidak biasa. Ini membuat kita penasaran, meskipun sebagian besar sudah bisa menebak ke arah mana kampanye ini,” ungkap Anggun saat diwawancarai awak media.
Dalam salah satu unggahan di media sosialnya, Anggun mengenakan kacamata dan menuliskan caption, “Yura, apakah aku yang dimaksud?” menggambarkan keterkaitan dengan pesan di baliho tersebut.
“Dengan konsep seperti ini, politik jadi terlihat lebih santai dan tidak kaku seperti baliho calon lainnya yang biasanya terkesan formal,” tambah Anggun, yang merupakan warga Jebres.
Anggun juga berharap, pemimpin Kota Solo ke depan dapat mewadahi aspirasi anak muda dan membawa kemajuan bagi kota ini.
Sementara itu, Pengamat Politik Akhmad Ramdhon menilai bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh baliho ini berbeda dari biasanya. Menurutnya, ada pesan tersirat yang mengajak publik untuk menebak siapa sosok di balik baliho tersebut, meskipun pada akhirnya tebakan itu mudah dijawab setelah melihat konfirmasi dari akun media sosial terkait.
“Strategi ini cukup menarik karena menunjukkan bahwa komunikasi politik di tingkat partai masih berjalan intens, dan ini bisa dilihat sebagai bagian dari sosialisasi awal sebelum pendaftaran calon resmi dibuka pada akhir Agustus 2024,” ujar Ramdhon, yang juga staf pengajar sosiologi di FISIP UNS.
Menanggapi tren anak muda yang menggunakan baliho ini sebagai latar belakang untuk berfoto dan mempostingnya di media sosial, Ramdhon melihat hal tersebut sebagai tanda positif meningkatnya kesadaran politik di kalangan generasi muda. Ini juga menunjukkan bahwa figur politik mulai menyadari pentingnya menjangkau pemilih muda.
“Di tahun politik 2024 ini, pemilih muda dan pemula jumlahnya lebih dari 50 persen. Oleh karena itu, pendekatan seperti ini menjadi salah satu cara efektif untuk menyasar mereka, sekaligus memperkenalkan figur-figur yang akan maju di Pilkada nanti,” jelas Ramdhon.
Ramdhon menambahkan bahwa strategi baliho ‘mbak dan mas berkacamata’ ini mirip dengan taktik kampanye yang digunakan dalam Pilpres 2024, yang kemudian direplikasi di tingkat daerah untuk membangun kesadaran akan pentingnya Pilkada, terutama bagi pemilih muda.
“Strategi ini membantu menciptakan kesadaran bahwa Pilkada adalah bagian penting yang perlu diperhatikan oleh anak muda. Terlebih lagi, jika figur yang maju juga merupakan sosok muda, maka pendekatan seperti ini sangat efektif,” pungkasnya. (JN02)