Belajar dari Keberhasilan Solo, Pemkot Banda Aceh Magang Pengolahan Air Limbah di PDAM Toya Wening

0
WhatsApp Image 2025-06-17 at 12.27.54_8cce8678

Belajar dari Keberhasilan Solo, Pemkot Banda Aceh Magang Pengolahan Air Limbah di PDAM Toya Wening (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kota Banda Aceh mengirimkan sejumlah stafnya untuk belajar langsung mengenai sistem pengolahan air limbah di Solo. Selama lima hari, mulai pertengahan Juni 2025, para pegawai tersebut mengikuti program magang di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Kota Solo.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengungkapkan alasan di balik kunjungan ini adalah untuk menimba pengalaman dari keberhasilan Solo dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Ia menyebut, Kota Solo dinilai berhasil menerapkan sistem sanitasi yang baik setelah melalui proses sosialisasi yang panjang.

“Maka kita datang ke sini untuk belajar sebagai studi banding dan magang staf kita di Surakarta sampai tanggal 20 nanti. Karena prosesnya kan cukup lama. Surakarta bisa menerapkan itu setelah tersosialisasi sampai 5 tahun,” ujar Illiza dalam keterangannya.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyambut baik kedatangan tim dari Banda Aceh. Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari kesepakatan sebelumnya yang telah dijalin antara PDAM Solo dengan pihak Banda Aceh.

“Akan ada staf dari Banda Aceh di sini sampai tanggal 20 Juni. Ini kerja sama PDAM sebelumnya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman soal pengolahan limbah atau sanitasi,” kata Respati, Senin (16/6/2025).

Respati menyampaikan bahwa saat ini cakupan layanan air bersih PDAM Toya Wening telah mencapai 61 persen dan angka tersebut terus meningkat setiap tahun. Menurutnya, keberhasilan PDAM Solo tidak hanya ditentukan oleh sistem teknis, tetapi juga pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

“PDAM Solo saya tekankan pada pelayanan terbaik kepada masyarakat, bukan untuk cari uang banyak-banyak. Edukasi dan pendekatan kepada warga sangat penting untuk mendorong penggunaan air bersih dan mengurangi ketergantungan pada air tanah,” paparnya.

Illiza berharap kerja sama ini dapat membuka peluang kolaborasi lebih luas antara Banda Aceh dan Solo di masa mendatang, tidak hanya di sektor pengelolaan limbah.

“Mudah-mudahan ke depan bukan hanya bicara air limbah, tetapi hal-hal lain yang mungkin bisa kita kolaborasikan antara Banda Aceh dengan Solo ini,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *