Beralih Arah, Dico Ganinduto Tinggalkan Pilwalkot Semarang untuk Bertarung di Kendal
KENDAL, JATENGNOW.COM – Petahana Bupati Kendal, Dico Ganinduto, membuat langkah mengejutkan dalam peta politik lokal dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Kendal pada hari terakhir pendaftaran, 29 Agustus 2024. Langkah ini menjadi kejutan besar mengingat sebelumnya Dico dikabarkan memiliki ambisi untuk maju sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Menurut informasi yang dihimpun, pada 11 Juli 2024, Dico secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai Walikota Semarang setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. Pengumuman ini kemudian disusul dengan rekomendasi dari Partai Golkar, partai tempat Dico bernaung.
Menurut Erry Sudewo, Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang, pada 12 Juli 2024, Dico mengadakan pertemuan dengan pengurus Golkar Semarang untuk menyampaikan bahwa DPP Parai Golkar telah memutuskan mengusungnya sebagai calon walikota Semarang. Pada pertemuan itu juga dihadiri Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah-DIY, Iqbal Wibisono.
Baliho dan spanduk bergambar Dico Ganinduto kemudian bertebaran di berbagai titik di wilayah Semarang. Sosialisasi itu dilakukan secara massif ke pelosok Kota Semarang oleh Partai Golkar, PSI, Nasdem dan Bolone Mase yang merupakan relawan pendukung Gibran Rakabuming Raka, Wapres terpilih.
Selain sosialisasi, lobi politik juga terus dilakukan. Pada 15 Agustus 2024, Dico mengadakan pertemuan dengan ketua-ketua PSI, Golkar, dan NasDem. Pada Pertemuan ini diakhiri dengan deklarasi dukungan dari NasDem untuk Dico sebagai calon Walikota Semarang.
Namun, pada Kamis, 22 Agustus 2024, muncul kabar bahwa relawan Bolone Masse diminta untuk ‘cooling down’ sambil menunggu keputusan dari Kornas pusat. Keesokan harinya, Jumat, 23 Agustus 2024, Dico mengadakan pertemuan dengan ketua-ketua PSI, Golkar, dan NasDem, di mana ia mengumumkan rencananya mundur dari pencalonan sebagai Walikota Semarang.
Menurut Erry Sadewo, dalam kesempatan itu Dico menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk mundur setelah mendapat petunjuk dari Mas Gibran, yang memberinya tugas baru di Jakarta.
“Saat ditegaskan kembali, Dico menyatakan bahwa kemundurannya sudah mencapai 75 persen dan ia tidak lagi mencalonkan diri sebagai Walikota Semarang. Dengan keputusan ini, Dico berpamitan kepada Golkar, PSI, dan NasDem di Kota Semarang sebelum meninggalkan kota tersebut,” kata Erry.
“Setelah pertemuan itu, kemudian kami melaporkan pengunduran diri Dico kepada DPD I Golkar Jateng dan DPP Golkar. Dengan mundurnya Dico, opsi yang tersisa untuk Golkar adalah bergabung dengan KIM Plus yang telah mengusung Yoyok Sukawi atau bergabung dengan PDIP,” ujar Erry.
Namun, setelah pamitan, Dico justru membuat langkah mengejutkan banyak pihak dengan mendaftar sebagai calon Bupati Kendal melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Golkar Kota Semarang sendiri kaget dengan keputusan Dico tersebut, karena awalnya sudah menyatakan akan pamit ke Jakarta mendapat penugasan baru. Langkah ini mengubah arah politiknya secara signifikan setelah mundur dari pencalonan Walikota Semarang.
Meski tidak mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar, Dico bersikukuh mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Kendal lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang akan berpasangan dengan Ali Nurudin. (jn02)