September 16, 2024

Bibit Pesepak Bola Putri Berkualitas Mulai Bermunculan di MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024

0

Ika Wonda, siswi kelas 3 SD Kristen Manahan asal Puncak Jaya, Papua, sektor Kelompok Usia (KU) 10 (JatengNOW/Dok. MilkLife Soccer)

SOLO, JATENGNOW.COM – Semangat para siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) yang bertanding dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 di Lapangan Kota Barat, Sabtu (26/7), semakin membara. Dalam fase penyisihan tersebut, bibit-bibit potensial mulai terlihat di tengah lapangan hijau.

Di sektor Kelompok Usia (KU) 12, terdapat nama Adinda Resti Widayati yang memperkuat sekolahnya, SD Tempel Surakarta. Menjejak babak semifinal yang akan digelar pada esok hari, Adinda menjadi pencetak gol terbanyak usai berhasil menyarangkan 20 gol ke gawang lawan selama fase penyisihan. Kelihaiannya mencetak gol tidak lepas dari sosok sang kakak, Dian Cahya, yang merupakan mantan pemain Persis Woman.

“Aku terinspirasi sama kakak. Waktu dia main bola, aku sering latihan dan termotivasi ingin ikut kompetisi juga. Akhirnya masuk Sekolah Sepak Bola (SSB). Ketika ada MilkLife Soccer Challenge ini senang banget, karena aku memang bercita-cita jadi pemain bola,” ungkap Adinda usai membawa timnya lolos ke babak semifinal.

Sementara, di KU10, salah satu bibit potensial yang terlihat ialah Ika Wonda, siswi kelas 3 SD Kristen Manahan. Sejak pertandingan di hari pertama, Kamis (25/7), ia menjadi ujung tombak dan mesin gol bagi sekolahnya. Sama seperti Adinda, Ika juga berada di posisi teratas sebagai pencetak gol terbanyak sementara dengan 22 gol. Berbeda dengan Adinda, Ika justru baru berkenalan dengan si ‘kulit bundar‘ sejak berlatih untuk mengikuti MilkLife Soccer Challenge di Solo.

Ika berasal dari Distrik Ilu, Puncak Jaya, Papua. Ia menginjakkan kaki di Solo beberapa tahun lalu untuk mengenyam pendidikan bersama empat saudaranya. Tak disangka, sekolahnya membuka seleksi bagi para siswi untuk bertanding dalam MilkLife Soccer Challenge.

“Sebenarnya aku sudah lama suka sepak bola, makanya ketika ada seleksi untuk kompetisi ini, aku ikut bergabung. Main sepak bola itu enak banget, membuat aku percaya diri walaupun baru pertama kali bertanding,” sebut Ika.

Menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun kerja sama antarsiswi menjadi nilai positif yang muncul dalam olahraga sepak bola. Hal ini pula yang membuat Kepala SD Negeri Cemara Dua, Eni Idayati, mendukung penuh para siswinya berpartisipasi dalam turnamen MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024. Tak tanggung-tanggung, ia mengirimkan 35 anak didiknya yang terbagi dalam tiga tim, yakni 2 tim KU12 dan 1 tim KU10. Bahkan, sejak enam bulan sebelum kompetisi ini digelar, antusiasme para siswi sudah mulai terlihat.

Adinda Resti Widayati dari SD Tempel Surakarta sektor Kelompok Usia (KU) 12 (JatengNOW/Dok. Milklife Soccer)

“Sejak awal, saya melihat dampak positif dari sepak bola, selain untuk menyehatkan badan juga melatih karakter. Anak-anak dilatih untuk bekerja sama dalam satu tim, saling mendukung, berjuang tanpa patah arang, disiplin, serta semangat untuk berkolaborasi dengan teman yang lain. Sehingga nilai-nilai karakter anak secara sadar atau tidak ditanamkan dalam permainan sepak bola,” ucap Eni.

Untuk itu, Eni mengajak para kepala sekolah SD dan MI yang ada di Solo untuk memberi dukungan bagi para siswinya agar mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, termasuk di bidang olahraga.

“Saya mengajak teman-teman kepala sekolah, guru, dan orang tua di seluruh sekolah dasar di Soloraya, ayo kita dukung kita motivasi anak-anak untuk mengikuti turnamen-turnamen sepak bola putri. Ternyata di balik kelembutan seorang perempuan ada ketangguhan dan kerja keras yang luar biasa,” kata Eni.

Tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge, Coach Asep Sunarya, mengatakan bahwa bibit-bibit potensial di Solo mulai terlihat di hari ketiga penyelenggaraan kompetisi. Hal ini tak lepas dari dukungan pihak sekolah dan orangtua yang merupakan suntikan semangat bagi para siswi ketika berlaga di lapangan hijau. Tingginya semangat inilah yang akan membuat bakat dan kemampuan para peserta menunjukkan kilaunya sepanjang pertandingan.

“Hingga hari ketiga penyelenggaraan, kami menemukan lebih dari 25 siswi yang memiliki kemampuan dan bakat yang mumpuni dibanding peserta lainnya. Tentu ini tak lepas dari dukungan sekolah dan orangtua yang memberikan semangat tak henti, tidak hanya saat mereka berlatih tapi juga saat menyaksikan dari tribun penonton,” ucap pria yang memiliki sertifikasi kepelatihan dari KNVB Belanda tersebut.

Coach Asep berharap dukungan sekolah dan orang tua semakin besar saat gelaran MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024 pada Oktober mendatang, sehingga lebih banyak siswi yang berpartisipasi dalam pengembangan sepak bola putri di level akar rumput ini.

“Bila ada sekolah yang belum bisa berpartisipasi dalam Series 1 Solo ini, jangan khawatir karena akan ada Series 2 yang digelar Oktober mendatang. Silahkan mendaftar, bentuk tim, dan berlatih dengan sungguh-sungguh, karena waktunya pun masih cukup panjang. Sehingga, ketika nanti kompetisi digelar, para siswi bisa optimal menunjukkan kemampuannya di lapangan dan bakat-bakat yang terpendam akan terlihat,” tandasnya.

MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 melibatkan 389 peserta yang berasal dari 24 MI dan SD di Solo dan sekitarnya. Selain pertandingan 7 vs 7, mereka juga ditantang unjuk kemampuan melalui serangkaian uji ketangkasan (Skill Challenge). Terdapat lima teknik dasar yang dilombakan, yakni passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1, hingga penalty shoot. Keseruan turnamen ini masih terus berlanjut pada Minggu (28/7) dengan partai semifinal dan babak final. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *