BMKG dan DPR Dorong Penguatan Sistem Deteksi Dini Gempa di Rembang

0
WhatsApp Image 2025-10-16 at 17.40.18_33a86fbb

BMKG dan DPR Dorong Penguatan Sistem Deteksi Dini Gempa di Rembang (JatengNOW/Dok)

REMBANG, JATENGNOW.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Komisi V DPR RI mendorong penguatan sistem deteksi dini gempa bumi di wilayah Kabupaten Rembang dan sekitarnya. Langkah ini dilakukan menyusul hasil pemantauan terbaru yang menunjukkan bahwa Sesar Lasem masih aktif dan berpotensi memicu gempa bumi dengan kekuatan signifikan.

Kegiatan ini disampaikan dalam agenda Sekolah Lapangan Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar oleh Stasiun Geofisika Banjarnegara di Aula Lantai 4 Sekretariat Daerah (Setda) Rembang, Kamis (16/10/2025). Dalam kegiatan tersebut, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di kawasan rawan gempa, termasuk Rembang yang berada dekat dengan beberapa sesar aktif.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, menjelaskan bahwa wilayah Rembang dikelilingi sejumlah sesar aktif, seperti Sesar Lasem, Purwodadi, Blora, Semarang, dan Muria. Dari seluruhnya, Sesar Lasem dinilai paling dekat dan perlu mendapat perhatian serius.

“Yang paling dekat dengan Rembang ini adalah Sesar Pati, atau yang sering juga disebut Sesar Lasem. Para ahli sepakat bahwa sesar ini aktif dan dapat memicu gempa hingga magnitudo 6,5,” ujar Daryono.

Ia menambahkan, kekuatan tersebut bahkan sedikit lebih besar dibandingkan dengan gempa Yogyakarta tahun 2006 yang menelan hampir 6.000 korban jiwa. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah terhadap potensi gempa.

“Gempa itu low frequency, high impact — jarang terjadi, tapi sekali terjadi bisa menimbulkan kerusakan besar. Jadi jangan lengah hanya karena belum pernah merasakan gempa besar,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya edukasi dan mitigasi, BMKG memberikan pelatihan kepada 55 peserta yang berasal dari unsur BPBD, relawan, guru, aparat keamanan, dan masyarakat umum. Mereka dibekali kemampuan membaca peta rawan bencana, memahami sistem peringatan dini, serta melakukan simulasi evakuasi mandiri saat terjadi gempa.

Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana, menyatakan dukungannya terhadap penguatan sistem deteksi dini gempa yang dilakukan BMKG, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

“Ke depan kita akan menambah sensor-sensor pendeteksi gempa, namun tentu perlu dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja Komisi V bersama BMKG,” jelas Danang.

Ia menambahkan, penambahan jaringan sensor gempa akan membantu BMKG dalam memantau aktivitas sesar secara lebih akurat dan mempercepat proses penyebaran peringatan dini kepada masyarakat.

“Kalau sensor kita lebih banyak dan merata, maka waktu respon terhadap potensi gempa bisa lebih cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Rembang, Dwi Wahyuni Hariyati, mengapresiasi pelaksanaan sekolah lapangan tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah penting dalam membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat.

“Bencana tidak bisa dihindari, tapi risikonya bisa ditekan dengan pengetahuan dan kesiapsiagaan. Kami berharap peserta bisa menularkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat luas,” katanya.

Melalui sinergi antara BMKG, DPR RI, dan pemerintah daerah, diharapkan Kabupaten Rembang semakin siap menghadapi potensi bencana gempa bumi di masa mendatang. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *