Borobudur Marathon 2025 Sukses Dongkrak Perekonomian Magelang, 11.500 Pelari dari 38 Negara Ikut Serta
Borobudur Marathon 2025 Sukses Dongkrak Perekonomian Magelang, 11.500 Pelari dari 38 Negara Ikut Serta (JatengNOW/Dok. Pemprov Jateng)
MAGELANG, JATENGNOW.COM – Gelaran tahunan Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 berlangsung sukses di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (16/11/2025) pagi. Event lari ini diikuti 11.500 peserta dari 38 negara dan telah menyandang status elite label dari World Olympic, menegaskan kelas internasionalnya.
Selain menjadi ajang olahraga, Borobudur Marathon turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor konsumsi, mulai dari penginapan, transportasi, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), merasakan dampak positif dari gelaran ini.
Unfa Agustina, pengelola homestay Sandyakala di Dusun Brongkol, Desa Tanjungsari, mengaku mendapatkan manfaat langsung dari event tersebut. Ia mengatakan Borobudur Marathon memicu perkembangan usaha penginapannya.
“Saya pelaku usaha penginapan merasa diuntungkan. Karena dengan adanya event seperti ini, makin cuan,” ujar Unfa.
Ia menceritakan, pembangunan homestay dengan tiga kamar deluxe mulai pertengahan 2023 dan hampir setengah jadi, namun antusiasme menjelang Borobudur Marathon 2023 membuat pemesanan mengalir enam bulan sebelum penyelenggaraan.
“Itu yang memacu kami supaya homestay cepat jadi pembangunannya. Kalau enggak, mungkin saja belum jadi pada saat itu,” tambahnya. Sandyakala telah mendampingi Borobudur Marathon tiga kali hingga 2025.
Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menambahkan bahwa event ini juga melibatkan partisipasi puluhan pelaku UMKM dalam program Bank Jateng Pawone dan Berdikari, meliputi usaha kuliner, kerajinan, dan fesyen.
“Ada 46 UMKM Berdikari dan 20 UMKM Pawone menjadi satu. Kita ingin dampak bisa dirasakan selain untuk pelari, juga seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Magelang,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyebut jumlah peserta meningkat dibanding 2024 yang mencapai 10.500 orang. Lonjakan ini diprediksi turut meningkatkan perputaran ekonomi lebih dari Rp73,9 miliar, yang tercatat pada penyelenggaraan 2024.
“Data perputaran ekonomi Borobudur Marathon dari 2017 hingga 2024 terus meningkat, dari Rp1,5 miliar pada 2017, Rp26,5 miliar pada 2018, Rp30,5 miliar pada 2019, Rp61,6 miliar pada 2023, hingga Rp73,9 miliar pada 2024. Dengan partisipasi tahun ini meningkat, kami berharap perputaran ekonomi 2025 jauh lebih besar,” ujarnya.
Borobudur Marathon tidak hanya mengangkat prestasi olahraga, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus promosi wisata dan budaya Jawa Tengah. (jn02)
