BRI Berdayakan Desa Nepo, Cemilan Kacang Nepo Melesat ke Kancah Nasional

0
WhatsApp-Image-2024-11-26-at-11.15.52_e607c379

BRI Berdayakan Desa Nepo, Cemilan Kacang Nepo Melesat ke Kancah Nasional (JatengNOW/Dok. BRI)

JAKARTA, JATENGNOW.COM – Desa Nepo, yang terletak di Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dikenal dengan hasil buminya yang melimpah. Namun, potensi alam yang sebelumnya hanya dipasarkan dalam bentuk mentah kini telah berubah menjadi produk olahan unggulan berkat inovasi dari Suparman, seorang pengusaha lokal.

Produk unggulannya, camilan “Kacang Nepo,” kini semakin dikenal luas dengan berbagai varian rasa unik seperti kacang crispy, kacang disco, kacang tempe, dan kacang sembunyi dengan gula pasir, menawarkan cita rasa gurih dan renyah.

Inovasi Suparman dimulai pada tahun 2022, berawal dari keprihatinannya terhadap hasil bumi Desa Nepo yang lebih banyak dijual mentah ke luar daerah.

“Saya ingin menambah nilai pada produk lokal, sehingga manfaatnya lebih besar bagi masyarakat sekitar,” ungkap Suparman.

Perjalanan Kacang Nepo menuju popularitas tidak lepas dari dukungan BRI melalui program Desa BRILiaN. Pada tahun 2023, BRI memberikan pelatihan di bidang pemasaran, peningkatan kualitas kemasan, hingga penggunaan teknologi digital. Melalui program ini, Kacang Nepo bertransformasi dari produk dengan kemasan sederhana menjadi camilan modern yang lebih menarik dan kompetitif.

BRI juga menggandeng Politeknik Pariwisata untuk membantu meningkatkan kualitas produk dari segi rasa dan pengemasan. Selain itu, BRI memperkenalkan teknologi pembayaran digital seperti QRIS, yang memungkinkan transaksi non-tunai. Langkah ini mempermudah akses Kacang Nepo ke pasar yang lebih luas, termasuk toko lokal dan supermarket.

“Dengan QRIS, pemasaran jadi lebih mudah, dan transaksi lebih cepat,” jelas Suparman.

Saat ini, Kacang Nepo telah menjadi sumber pendapatan utama Suparman dan beberapa warga Desa Nepo yang dilibatkan dalam proses produksi. Dengan pendapatan mencapai belasan juta rupiah per bulan, Suparman optimis bisa memperluas tim produksinya dan melibatkan lebih banyak warga desa.

Suparman berharap Kacang Nepo dapat menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal di tingkat nasional.

“Kami ingin produk desa ini memiliki nilai tambah, bukan lagi hanya sekadar bahan mentah,” tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM pedesaan.

“BRI tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat desa melalui aksi nyata. Kami ingin membantu desa-desa berkembang menjadi pusat ekonomi yang mandiri dan inovatif,” katanya.

Supari juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan desa di Indonesia.

“Program seperti Desa BRILiaN diharapkan mampu menjadi katalisator bagi desa-desa di Indonesia untuk mencapai kemajuan yang merata, sekaligus memberdayakan UMKM yang ada di dalamnya,” tambahnya.

Keberhasilan Kacang Nepo menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara inovasi lokal dan dukungan institusi finansial dapat mengangkat potensi desa hingga ke tingkat nasional. Dengan visi besar yang diusung, Desa Nepo kini tidak hanya dikenal sebagai penghasil kacang, tetapi juga sebagai produsen camilan khas yang siap bersaing di pasar nasional. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *