Bupati Sragen Sukses Turunkan Angka Kemiskinan dengan Program Inovatif

0

Bupati Sragen Sukses Turunkan Angka Kemiskinan dengan Program Inovatif (JatengNOW/Dok)

SERAGEN, JATENGNOW.COM – Upaya Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen mulai membuahkan hasil yang signifikan. Angka kemiskinan di daerah ini terus menunjukkan penurunan selama tiga tahun berturut-turut, dan pada 2024 tercatat berada di angka terendah dalam delapan tahun terakhir.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapperida dan Litbang) Kabupaten Sragen, Aris Tri Hartanto, menjelaskan bahwa angka kemiskinan Kabupaten Sragen pada 2024 mencapai 12,41 persen.

“Penurunan angka kemiskinan tahun ini adalah yang terbaik sepanjang masa,” ungkap Aris.

Sebelumnya, angka kemiskinan di Sragen pada tahun 1996 sempat menduduki posisi kedua terburuk di Jawa Tengah.

Menurut Aris, sebelum pandemi Covid-19, angka kemiskinan di Sragen tercatat sebesar 12,78 persen. Namun, pandemi sempat menyebabkan lonjakan hingga 13,38 persen, dan puncaknya pada 2021 angka kemiskinan mencapai 13,38 persen. Penurunan ke angka 12,41 persen pada 2024 menunjukkan kemajuan signifikan.

Lebih lanjut, Aris menyatakan bahwa angka penurunan kemiskinan di Kabupaten Sragen lebih baik dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di Solo Raya.

“Penurunan 0,46 persen ini merupakan yang terbaik di Solo Raya, bahkan lebih baik dari Surakarta,” tambah Aris.

Di tingkat provinsi, penurunan angka kemiskinan ini membawa Kabupaten Sragen menduduki peringkat kedelapan dalam proses penurunan kemiskinan di Jawa Tengah.

Salah satu program unggulan yang berkontribusi besar dalam penurunan kemiskinan adalah Program Desa Tumis (Desa Tuntas Kemiskinan), yang sudah berjalan sejak 2022. Melalui program ini, sekitar 4.000 jiwa berhasil diangkat dari kemiskinan ekstrem.

Desa Tumis mengintegrasikan empat strategi penanggulangan kemiskinan yang melibatkan berbagai sumber pendanaan, termasuk APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten, serta dana CSR dan filantropi.

“Desa Tumis melibatkan anggaran sebesar Rp16,8 miliar yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti rehab rumah layak huni (RTLH), jambanisasi, air bersih, bantuan usaha ekonomi produktif (UEP), ternak, listrik gratis, beasiswa untuk anak-anak miskin, dan Penerima Bantuan Iuran (PBI),” kata Aris.

Dengan program-program inovatif tersebut, Kabupaten Sragen semakin optimis dapat terus mengurangi angka kemiskinan dan mencapai kesejahteraan yang lebih merata bagi warganya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *