Cilacap Menjadi Model Sukses: Pengelolaan Sidat Berkelanjutan untuk Masyarakat dan Lingkungan

0

Cilacap Menjadi Model Sukses: Pengelolaan Sidat Berkelanjutan untuk Masyarakat dan Lingkungan (JatengNOW/Dok)

CILACAP, JATENGNOW.COM – Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Cilacap menjadi percontohan dalam program pengelolaan perikanan darat berkelanjutan, dengan fokus pada budi daya ikan sidat. Kabupaten ini, yang merupakan salah satu penghasil utama sidat di Pulau Jawa, terus menunjukkan komitmen untuk pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Global Environment Facility (GEF), dan Food and Agriculture Organization (FAO), melalui Proyek I-Fish. Sejak 2018, Cilacap telah ditetapkan sebagai lokasi pengelolaan sidat yang berkelanjutan.

“Cilacap sangat bersyukur atas dukungan KKP, GEF, dan FAO dalam mengembangkan pengelolaan sidat berkelanjutan. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama para pelaku usaha sidat,” ungkap Sujito.

Cilacap memiliki luasan lahan budi daya sidat mencapai 17,8 hektare, dengan hasil produksi pada tahun 2023 mencapai 27,36 ton. Kabupaten ini juga telah mencanangkan program Kampung Sidat di Desa Kaliwungu pada 2018, di bawah naungan Koperasi Mina Sidat Bersatu. Program ini mengintegrasikan pengelolaan sidat secara terpadu dan berkelanjutan.

Ruddy Sutomo, penggagas Koperasi Mina Sidat Bersatu, menyoroti potensi pasar sidat yang masih besar, terutama untuk ekspor ke Jepang, Taiwan, dan Hong Kong. Dalam upaya untuk menjaga ketersediaan benih sidat, mereka melaksanakan restocking benih sekitar 2,5 persen di sungai-sungai dan merilis sebagian indukan.

Kepala GEF OFP, Eko Nugroho, dan Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, memberikan apresiasi terhadap kesuksesan Cilacap dalam mengembangkan budi daya sidat. Mereka berharap Cilacap dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam pengembangan perikanan darat berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung Cilacap dalam pengelolaan sidat berkelanjutan. Kerja sama dengan FAO diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian,” ujar Eko Nugroho.

Sementara itu, Rajendra Aryal menyatakan kekagumannya terhadap konsep “satu kampung satu ikan” yang diterapkan di Cilacap. Konsep ini menunjukkan semangat dan kreativitas tinggi masyarakat Cilacap dalam mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan. (JN02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *