Dana TKD Dipangkas, Kemendagri Bocorkan 5 Jurus Ampuh Daerah Biar Tetap Kaya!
Dana TKD Dipangkas, Kemendagri Bocorkan 5 Jurus Ampuh Daerah Biar Tetap Kaya! 9JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Agus Fathoni, memaparkan strategi bagi pemerintah daerah untuk tetap meningkatkan pendapatan di tengah kebijakan pemangkasan dana Transfer ke Daerah (TKD). Hal itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Pedoman Penyusunan APBD 2026 yang berlangsung di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (20/10/2025).
Agus Fathoni menjelaskan, daerah perlu melakukan lima terobosan utama dalam mengoptimalkan pendapatan. Pertama, dengan memaksimalkan sumber-sumber yang sudah ada, seperti pajak hotel dan restoran. Kedua, melakukan ekstensifikasi dengan memperluas dan memperkuat pengelolaan sumber pendapatan daerah. Ketiga, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Sebagaimana yang sedang kita laksanakan saat ini, dalam rangka peningkatan kapasitas SDM. Kegiatannya bisa dilaksanakan secara virtual, sehingga lebih banyak daerah yang dilibatkan,” ujar Agus.
Keempat, lanjutnya, melakukan monitoring dan evaluasi anggaran secara digital agar data tersaji secara real time dan kebocoran anggaran dapat diminimalkan. Kelima, mendorong inovasi layanan publik agar lebih maksimal dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Agus menambahkan, pemanfaatan aset daerah, peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dijadikan alternatif inovasi untuk memperkuat pendapatan daerah.
Ia juga mengingatkan pentingnya pembaruan data daerah secara berkala sebagai dasar penentuan dana TKD. “Jika terjadi kerusakan sarana prasarana fisik, harus segera dilakukan update pendataan agar bisa diusulkan dalam alokasi TKD,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menilai kegiatan sosialisasi tersebut menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat strategi fiskal.
“Pertemuan ini adalah momen untuk berdiskusi dan tindak lanjut, bagaimana mengoptimalkan potensi yang ada dan mencapai kinerja yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Sumarno juga memastikan bahwa pengurangan TKD tidak akan mengganggu program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Menurutnya, pemerintah provinsi telah menetapkan skala prioritas pembangunan untuk tahun 2026, yaitu meneguhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. (jn02)
