Debat Publik Solo: Teguh-Bambang Usung Solusi PAD Berkelanjutan Tanpa Kenaikan Pajak untuk Warga
SOLO, JATENGNOW.COM – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa dan Bambang ‘Gage’ Nugroho, memaparkan terobosan mereka dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat pada debat publik yang digelar di The Sunan Hotel Kamis (31/10). Menanggapi isu kapasitas keuangan daerah, Teguh menekankan pentingnya menarik investasi dan memaksimalkan sektor jasa dan perdagangan di Kota Surakarta.
Teguh menjelaskan bahwa sebagai kota yang mengandalkan sektor jasa dan perdagangan, Surakarta memiliki keterbatasan dalam membebankan pajak kepada masyarakat, terutama pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang dinilai masih relatif rendah.
“Kita tidak bisa membebani PBB, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang masih cukup rentan. Oleh karena itu, kami berfokus pada upaya menarik investor untuk menanamkan modal di Kota Surakarta,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa masuknya investor ke Surakarta akan membuka peluang kerja bagi warga, yang pada gilirannya mendukung peningkatan ekonomi lokal.
“Dengan hadirnya investor, kita tidak hanya meningkatkan PAD tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tambah Teguh.
Teguh juga memaparkan rencana menjadikan Surakarta sebagai destinasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) untuk menarik kementerian, lembaga, dan perusahaan besar melakukan rapat atau acara di kota ini. Menurutnya, konsep MICE akan menambah kunjungan serta mendukung usaha perhotelan dan restoran di Solo.
“Dengan menambah event-event besar, kita bisa meningkatkan PAD melalui aktivitas ekonomi yang beragam di sektor pariwisata dan jasa,” jelasnya.
Untuk menjaga ketertiban pajak dan menghindari kebocoran penerimaan, paslon ini berencana menerapkan sistem pemantauan elektronik seperti yang sudah diterapkan di Surabaya.
“Alat ini akan dipasang di hotel, restoran, bahkan warung-warung yang ada, agar pendapatan tercatat dengan baik dan meminimalkan kebocoran PAD,” terang Teguh.
Meskipun memerlukan investasi awal yang besar, Teguh yakin bahwa alat tersebut akan meningkatkan pendapatan Solo secara signifikan dalam lima tahun ke depan.
Menurutnya, langkah ini akan memastikan bahwa semua transaksi tercatat secara transparan, sehingga dapat mendukung peningkatan PAD yang berkelanjutan.
“Kami optimistis dengan sistem ini, Solo bisa mengalami peningkatan PAD yang konsisten dan berkelanjutan,” tutup Teguh. (jn02)