Dewas PDAM Tirta Moedal Diancam Terkait Kritik ke Wali Kota, Pilih Tetap Bersikap Kritis

0
hermansyah bakri

Dewan Pengawas PDAM Tirta Moedal, Hermansyah Bakri. (jatengNOW/dok)

SEMARANG JATENGNOW.COM – Hermansyah Bakri, anggota Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirta Moedal Semarang, mengaku menerima ancaman dari seseorang yang diduga tak senang dengan sikap kritisnya terhadap wacana perombakan direksi PDAM. Meski demikian, Hermansyah menegaskan tidak gentar dan akan tetap menyuarakan kritik demi perbaikan tata kelola perusahaan daerah.

Kepada wartawan, Senin (19/5/2025), Hermansyah yang juga seorang advokat mengatakan, dirinya mendapat informasi dari seorang teman mengenai ancaman tersebut. Menurut temannya, ada seseorang yang mengaku sebagai relawan menyampaikan ancaman akan “menghabisi” Hermansyah jika terus mengeluarkan pernyataan ke media soal kebijakan PDAM dan Wali Kota Semarang.

“Orang itu mengaku relawan, tapi tidak jelas relawan dari mana. Katanya saya diminta berhati-hati memberi statement ke media. Kalau terus menyerang Wali Kota lewat media, maka saya akan dihabisi,” ujar Hermansyah.

Ia menyatakan belum memahami pasti maksud kata “dihabisi” dalam konteks ancaman tersebut—apakah dimaksudkan secara fisik atau berkaitan dengan posisinya di Dewas PDAM. Namun, dia menegaskan bahwa sebagai warga negara, ia dilindungi hukum dan akan terus menyuarakan kebenaran.

“Saya tidak takut dihabisi. Ini negara hukum. Semua warga negara berhak menyampaikan kritik yang membangun,” tegasnya.

Hermansyah menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan sejauh ini bukanlah bentuk serangan pribadi, melainkan upaya untuk mengingatkan kepala daerah agar tidak membuat kebijakan yang dianggap tidak tepat, terutama dalam isu perombakan jajaran direksi PDAM. Menurutnya, kritik terbuka semestinya menjadi bagian dari proses demokrasi dan tata kelola yang baik.

“Seorang Wali Kota butuh orang seperti saya yang berani mengingatkan. Jangan hanya mendengar bisikan dari orang-orang dekat yang belum tentu memberikan masukan objektif,” katanya.

Meski telah menerima ancaman, Hermansyah menyatakan belum berniat melaporkannya ke aparat penegak hukum karena belum memiliki bukti konkret. “Kalau nanti saya punya bukti yang kuat, tentu akan saya laporkan. Saat ini saya baru mendengar dari seorang teman,” ujarnya.

Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan publik, termasuk yang berkaitan dengan BUMD seperti PDAM Tirta Moedal. Baginya, bersuara kritis adalah bagian dari tanggung jawab sosial yang tidak bisa dibungkam oleh ancaman. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *