Dilema Tarif Taksi Online di Jawa Tengah, Kesejahteraan Mitra Diuji

0

Ilustrasi Pemesanan Taksi Online (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Persaingan ketat penyedia jasa transportasi online dalam memberikan harga terjangkau bagi konsumen menghadirkan dilema bagi mitra pengemudi di Jawa Tengah. Di satu sisi, kebijakan tarif batas atas dan bawah yang ditetapkan pemerintah provinsi November lalu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mitra. Di sisi lain, realita di lapangan menunjukkan perbedaan tarif dan strategi promosi yang diterapkan oleh berbagai aplikasi taksi online menimbulkan kekhawatiran bagi para pengemudi.

Maryadi, seorang pengemudi GrabCar, mengungkapkan kekecewaannya karena merasa dipaksa untuk mengambil orderan GrabCar Hemat yang bertarif lebih rendah dibandingkan tarif reguler dan di bawah batas bawah yang ditetapkan pemerintah.

“Ini menimbulkan kekhawatiran akan terancamnya kesejahteraan para mitra di masa depan. Kami tidak memiliki fleksibilitas memilih orderan. Jika tak diambil, ancaman sanksi menunggu,” keluh Maryadi.

Ali Maskhur, pengemudi taksi online lainnya di Semarang, menuturkan bahwa mitra GoCar memiliki keuntungan karena tarifnya telah sesuai dengan SK Gubernur Jawa Tengah No 975.5/36 Tahun 2023 dan lebih tinggi dari batas bawah. GoCar juga menawarkan pilihan GoCar Hemat yang bersifat opsional bagi mitra.

Dijelaskan, penetapan Tarif Angkutan Sewa Khusus di Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut, untuk Tarif Kilometer Batas Atas Rp6.500 per kilometer dan Tarif Kilometer Batas Bawah Rp.3.900 per kilometer, dan Tarif Minimal Rp12.600, per tiga kilometer pertama.

“GoCar Hemat bersifat opsional, di mana mitra dapat memilih untuk mengaktifkan atau tidak tanpa khawatir terkena sanksi. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi mitra untuk memilih orderan yang sesuai dengan keinginan mereka,” terang Ali.

Lebih lanjut, Ali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap mitra di aplikasi lain yang tarifnya jauh lebih murah, bahkan di bawah SK Gubernur.

“Ironisnya, teman-teman aplikasi sebelah tidak memiliki fleksibilitas untuk memilih orderan. Mereka diharuskan untuk mengambil orderan dengan ancaman sanksi, termasuk putus mitra, jika mereka menolak,” tuturnya.

Persaingan ketat dan strategi promosi yang berbeda antar aplikasi taksi online menjadi tantangan dalam implementasi kebijakan tarif di Jawa Tengah. Diperlukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk melindungi kesejahteraan para mitra pengemudi, tanpa mengabaikan kebutuhan konsumen akan layanan transportasi online yang terjangkau. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *