Ditegur Humanis, Pelanggar Lalu Lintas Cium Tangan Polisi di Semarang

0
WhatsApp Image 2025-07-20 at 13.32.56_f5528797

Ditegur Humanis, Pelanggar Lalu Lintas Cium Tangan Polisi di Semarang (JatengNOW/Dok)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pendekatan humanis dan edukatif menjadi ciri utama penegakan hukum dalam Operasi Patuh Candi 2025 yang dilaksanakan Polda Jawa Tengah. Salah satu contohnya terlihat saat petugas Satgas Operasi Patuh menggelar penindakan di kawasan Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Kota Semarang, Minggu pagi (20/7/2025).

Sebanyak 26 pelanggaran lalu lintas ditemukan dalam kegiatan tersebut, mayoritas dilakukan oleh pengendara roda dua berusia muda yang sedang mengikuti kegiatan car free day (CFD) dan Sunday Morning Riding (Sunmori). Dari total pelanggaran, 16 diberikan surat teguran, sementara 10 lainnya dikenai tilang karena termasuk pelanggaran berat.

“Kami mengedepankan pendekatan humanis, terutama untuk pelanggaran ringan yang sifatnya administratif. Edukasi menjadi fokus utama kami,” kata AKP Henry, Kanit 5 Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng.

Ia mencontohkan perlakuan terhadap seorang pengendara bernama Faiz yang diketahui tidak memasang pelat nomor depan motornya. Setelah menjelaskan bahwa pelat tersebut terlepas saat parkir, petugas memberi teguran dan membantu memasang kembali pelat nomor tersebut. Faiz pun menyampaikan rasa terima kasihnya secara emosional dengan mencium tangan petugas, sebagai bentuk penghormatan.

Penindakan juga dilakukan dengan mempertimbangkan kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak. Petugas berupaya memastikan kegiatan penegakan hukum tidak menimbulkan trauma, terutama bagi anak-anak.

“Tujuan utama kami adalah meningkatkan kepatuhan dan kesadaran tertib lalu lintas di kalangan usia muda dan produktif yang menjadi mayoritas pengguna jalan,” lanjut AKP Henry.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa keseimbangan antara ketegasan dan nilai-nilai kemanusiaan menjadi kunci keberhasilan Operasi Patuh Candi 2025.

“Ketegasan tetap harus dibarengi dengan empati dan hati nurani. Penegakan hukum tidak boleh menimbulkan rasa takut, apalagi pada anak-anak. Operasi ini adalah bagian dari membangun budaya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Operasi Patuh Candi 2025 masih akan berlangsung hingga 27 Juli mendatang dengan fokus pada pendekatan simpatik di seluruh wilayah Jawa Tengah. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *