Dorong Ekonomi Kreatif Solo, Respati-Astrid Andalkan Budaya Lokal dan Kolaborasi Komunitas
SOLO, JATENGNOW.COM – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani, memaparkan strategi mereka untuk mendorong ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis potensi lokal pada debat publik perdana Pilkada Solo 2024 yang berlangsung Kamis (31/10). Mereka berkomitmen menciptakan ekosistem terintegrasi yang menggabungkan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif di setiap wilayah di Kota Solo.
Respati menyoroti pentingnya menggali potensi khas di setiap kecamatan dan kelurahan untuk memperkuat identitas budaya Solo. Ia menjelaskan bahwa masing-masing wilayah di Solo memiliki ciri khas budaya dan produk lokal yang bisa diangkat melalui pendekatan inovatif.
“Kita dapat mengembangkan kampung-kampung kreatif, festival seni budaya, dan berbagai pendekatan tradisi serta keagamaan untuk menciptakan keunikan di setiap kampung. Ini akan menjadi sebuah ekosistem yang mendukung pariwisata sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Paslon nomor 2 menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya di setiap kampung. Dengan menggali dan memetakan potensi lokal, mereka optimistis bahwa setiap kampung dapat menghasilkan produk berdaya ekonomi tinggi.
“Kolaborasi ini memungkinkan kita mengidentifikasi dan mengembangkan produk lokal yang memiliki nilai ekonomi, yang nantinya akan mendukung kesejahteraan masyarakat,” kata Respati.
Untuk mendukung kemandirian ekonomi di tingkat wilayah, Astrid Widayani menyoroti peran penting dari sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Melalui CSR, sektor swasta dapat berkontribusi dalam pengembangan UMKM lokal dan mendukung inisiatif ekonomi di masing-masing wilayah. Dukungan ini akan mempercepat kemandirian ekonomi di kalangan warga,” ujarnya.
Paslon nomor 2 juga menggarisbawahi peran media sebagai narator yang dapat memperkenalkan cerita-cerita unik dari setiap kampung. Media diharapkan berperan aktif dalam mempromosikan keunikan Solo yang beragam, dengan melibatkan masyarakat dalam mendokumentasikan potensi di wilayahnya.
“Peran media sangat besar untuk memperkenalkan potensi setiap wilayah, sehingga masyarakat dapat bercerita dan membanggakan apa yang ada di sekitarnya,” tambah Astrid.
Respati mencontohkan adanya kampung-kampung tematik seperti kampung iklim, kampung UMKM, kampung seni, dan kampung batik yang telah berkembang di Solo. Mereka berencana memperluas dan mengintegrasikan kampung-kampung kreatif ini ke dalam rencana pembangunan kota yang lebih luas, sehingga dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus meningkatkan ekonomi lokal. (jn02)