Dua Peserta Meninggal, Panitia Siksorogo Lawu Ultra 2025 Lakukan Evaluasi Menyeluruh

0
IMG-20251209-WA0021

KARANGANYAR, JATENGNOW.COM – Panitia Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2025 memastikan akan melakukan evaluasi besar-besaran usai insiden meninggalnya dua peserta Fun Run 15 km, Pujo Buntoro (55) dan Sigit Joko Purnomo (45), pada Minggu (7/12/2025). Meski kejadian tersebut di luar kendali panitia, sejumlah langkah penguatan terutama pada aspek medis menjadi perhatian utama untuk pelaksanaan tahun depan.

Dewan Pembina SLU, Tony Hatmoko, mengatakan seluruh prosedur standar operasional dalam event lari gunung tahun keenam ini telah diterapkan secara ketat. Seluruh peserta diwajibkan menyerahkan surat sehat dan menandatangani surat pelepasan tanggung jawab sebelum mengikuti lomba.

“Sebetulnya SOP kami sudah ketat. Tetapi kami kembalikan juga kepada peserta karena ini bukan lari road ya. Ini kan lari gunung. Makanya di treknya juga beda, elevasinya juga membutuhkan kekuatan atau fisik yang lebih daripada lari jalan raya,” ujar Tony.

Tony menegaskan panitia akan memperkuat kesiapan armada medis pada Siksorogo 2026 agar respons terhadap kondisi darurat bisa lebih cepat. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan juga akan terus dilakukan.

“Evaluasi tetap kami lakukan. Yang pertama adalah kami tahun 2026 terkait event Siksorogo itu akan menyiapkan armada lebih cepat untuk penanganan medis,” ujarnya.

Terkait asuransi, Tony menjelaskan bahwa perlindungan saat ini hanya mencakup kecelakaan akibat faktor eksternal seperti jatuh atau tertimpa pohon. Serangan jantung belum masuk cakupan karena nilai premi yang tinggi.

“Asuransi itu cover-nya di kecelakaan peserta saat tris E, karena memang kalau kita asuransi apa yang cakupan lebih luas kan nilainya nominal terlalu tinggi. Kami juga tidak ingin membebani peserta dengan menambahkan nominal itu di pendaftaran. Tetapi itu nanti akan kita pikirkan lebih lanjut,” ucapnya.

Safety Officer SLU, Nur Riski, menambahkan bahwa skema pengamanan telah disempurnakan sejak 2021. Tahun ini, total sekitar 400 petugas yang terdiri atas marshal, tim medis, dan safety officer dikerahkan, terutama untuk mengawasi kategori Ultra.

“Dan kita benar-benar fokus sangat teliti berhati-hati pada kategori Ultra (50, 80, 120 km),” kata Riski.

Di sisi lain, Event Director Rachmat Septiyanto menjelaskan alasan perubahan rute 15 km. Jalur lama dinilai berpotensi longsor sehingga peserta diarahkan melalui puncak Mitis yang memiliki elevasi lebih tinggi.

“Mau enggak mau jalan satu-satunya hanya lewat rute yang baru ini melewati puncak Mitis. Elevasinya jelas lebih tinggi,” jelas Rachmat.

Ia menuturkan bahwa informasi jalur dan potensi risikonya telah disampaikan kepada peserta jauh sebelum lomba, termasuk dalam technical meeting. Evaluasi jalur baru juga kemungkinan dilakukan untuk event berikutnya.

“Ada kemungkinan kita akan evaluasi jalur baru ini untuk diubah di event mendatang,” ujarnya.

Panitia SLU telah memberikan santunan kepada keluarga korban dan berkoordinasi dengan Polres Karanganyar serta Kementerian Pariwisata untuk proses lebih lanjut. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *