Edy Wuryanto Dorong Muhammadiyah Rembang Dirikan SPPG Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Edy Wuryanto Dorong Muhammadiyah Rembang Dirikan SPPG Dukung Program Makan Bergizi Gratis (JatengNOW/Dok)
REMBANG, JATENGNOW.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, mendorong Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Rembang agar ikut berperan aktif dalam mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini sebagai dukungan nyata terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Rembang.
Dorongan tersebut disampaikan Edy dalam sosialisasi program MBG yang digelar di Balai Desa Soditan, Kecamatan Lasem, Kamis (19/6/2025). Kegiatan dihadiri jajaran PD Muhammadiyah Rembang beserta unsur lembaga pendidikan dan kesehatan di bawah naungannya.
“Program MBG ini program bagus dan telah diterapkan di banyak negara. Keberadaan SPPG sangat penting untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program ini secara langsung,” ujar Edy.
Saat ini, dari target 45 unit SPPG yang dibutuhkan di Kabupaten Rembang, baru dua unit yang telah beroperasi dan sembilan lainnya masih dalam proses pembangunan. Dengan demikian, peluang untuk mendirikan 34 SPPG lainnya masih terbuka lebar, termasuk oleh organisasi seperti Muhammadiyah.
“Ini kesempatan baik bagi Muhammadiyah untuk turut serta. Saya melihat banyak potensi, baik dari sisi sumber daya maupun jaringan relawan. Kalau Muhammadiyah punya dapur, bisa dikelola oleh ibu-ibu Aisyiyah dan melibatkan 47 relawan dalam satu unit,” ungkap Edy.
Ia juga menginformasikan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai bentuk kolaborasi dalam mendukung pengembangan program MBG secara nasional. Apalagi, banyak pelajar penerima manfaat MBG berasal dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Di sisi ekonomi, Edy menyebutkan bahwa pendirian SPPG merupakan investasi sosial yang prospektif. Pemerintah membuka peluang tidak hanya untuk perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), tetapi juga bagi yayasan dan organisasi kemasyarakatan agar semua lapisan masyarakat dapat terlibat langsung dalam pelayanan gizi.
Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN RI, Alwin Supriyadi, turut memberikan gambaran hitung-hitungan finansial pendirian SPPG yang dinilai menguntungkan.
“Setiap dapur SPPG bisa melayani 3.000 penerima manfaat per hari dengan biaya Rp1.000 per orang. Jika dihitung dalam satu bulan kerja selama 20 hari, bisa menghasilkan Rp60 juta. Dari nominal tersebut, sekitar Rp11.000 digunakan untuk operasional harian dan Rp2.000 untuk sewa,” paparnya.
Ia menegaskan, cakupan program MBG tidak hanya untuk pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK sederajat, tetapi juga menyasar balita, ibu hamil, dan menyusui sebagai kelompok rentan yang perlu perhatian dalam pemenuhan gizi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan dan lembaga pendidikan, program MBG diharapkan dapat berjalan optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Rembang. (jn02)