Enam Titik Desalinasi Air Bersih Dibangun Pemprov Jateng, Warga Pesisir Kini Tak Lagi Krisis Air
Enam Titik Desalinasi Air Bersih Dibangun Pemprov Jateng, Warga Pesisir Kini Tak Lagi Krisis Air (JatengNOW/Dok)
BREBES, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun enam unit instalasi desalinasi air bersih di wilayah pesisir pantai utara sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat. Program yang bersumber dari APBD dan CSR tahun 2025 ini disambut antusias warga karena mampu menghadirkan air layak konsumsi dengan harga terjangkau.
Warga Desa Randusanga Kulon, Kabupaten Brebes, Sri Hastutik, mengaku bersyukur atas kehadiran fasilitas tersebut. Kini ia tidak perlu menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air bersih.
“Senang sekali karena kalau butuh air bersih lebih dekat dan harganya murah. Kalau dulu beli air harus menempuh jarak satu kilometer,” ujarnya, akhir pekan ini.
Sri mengatakan, harga air desalinasi hanya Rp2.500 per galon, jauh lebih murah dibanding air isi ulang yang mencapai Rp5.000 per galon. Ia juga menilai kualitas air hasil desalinasi sangat baik dan aman dikonsumsi tanpa perlu dimasak.
“Airnya bagus, bisa untuk susu bayi, rasanya juga tidak asin,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Supriyatin, pemilik warung makan di desa yang sama. Ia merasa sangat terbantu karena air desalinasi tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga mendukung usaha warungnya.
“Rasanya lebih enak, ada manis-manisnya. Pelanggan juga bilang airnya segar,” ungkapnya.
Sebelum adanya desalinasi, Supriyatin harus mengambil air dari sumur bor yang jaraknya cukup jauh, dan airnya masih harus dimasak terlebih dahulu.
“Kalau air desalinasi ini langsung bisa dikonsumsi. Kalau dari sumur harus dimasak, kadang rasanya asin. Jadi senang sekali ada bantuan ini,” katanya.
Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono, menilai program desalinasi air bersih sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah dalam memberikan solusi atas kebutuhan mendesak masyarakat pesisir.
“Pemerintah hadir dan tahu mana program prioritas yang harus dilakukan untuk masyarakat,” tuturnya.
Menurut Afan, terdapat lebih dari 9.200 jiwa penduduk di desanya yang selama ini terdampak air rob dan kekurangan air bersih. Melalui fasilitas desalinasi, kebutuhan tersebut kini terpenuhi dengan produksi mencapai 200 galon per hari, mencukupi kebutuhan rumah tangga serta pelaku UMKM.
“Desalinasi ini sangat membantu, bahkan bisa menunjang kegiatan ekonomi seperti produksi sirup dan permen rumput laut yang ada di desa kami,” jelasnya.
Pihak desa berencana mengembangkan pengelolaan desalinasi dengan menggandeng Bumdes dan Koperasi Desa Merah Putih agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan slogan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yaitu Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.
“Ada tiga titik bantuan desalinasi dari APBD dan tiga lagi dari CSR. Total enam titik tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” jelas Hanung.
Hanung menambahkan, program desalinasi tidak hanya berfokus pada penyediaan air bersih, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan pencegahan stunting di wilayah pesisir.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar program ini bisa berlanjut di tahun 2026,” tandasnya. (jn02)
