Festival Lima Gunung XIII, Instalasi Dekorasi Alam Angkat Tema “Semut Ireng” dan Pesan Gotong Royong

Festival Lima Gunung XIII, Instalasi Dekorasi Alam Angkat Tema "Semut Ireng" dan Pesan Gotong Royong (JatengNOW/Dok)
MUNGKID, JATENGNOW.COM – Festival Lima Gunung (FLG) XIII kembali memukau penonton dengan instalasi dekorasi alam yang unik dan sarat makna. Digelar mulai Selasa (17/9/2024) hingga Minggu (29/9/2024) di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, festival ini mengusung tema “Wolak Waliking Zaman Kelakone,” yang menggambarkan ketidakterdugaan perubahan zaman.
Tahun ini, Komunitas Lima Gunung memilih semut sebagai tokoh utama dalam instalasi alam mereka. Inspirasi tersebut diambil dari tembang macapat yang liriknya berbunyi “Semut Ireng, Anak-anak Sapi”, yang menggambarkan ironi ukuran semut yang kecil dengan anak sapi yang besar. Ketua Komunitas Lima Gunung, Sujono, menjelaskan bahwa simbol semut hitam ini sesuai dengan tema besar festival, menggambarkan hal-hal tak terduga yang bisa terjadi di zaman sekarang.
“Hampir seluruh dekorasi panggung FLG kali ini menggunakan bahan alam, termasuk replika semut yang terbuat dari ijuk hitam dan bambu,” kata Sujono, Senin (23/9/2024). Sebanyak 24 replika semut dibuat dari bahan bambu dan diposisikan sedang memegang handphone, yang mencerminkan ketergantungan manusia pada teknologi. Sedangkan satu semut hitam besar dari ijuk digambarkan sebagai pemimpin yang mengingatkan semut-semut lainnya akan jati diri mereka.
“Walaupun banyak semut yang pegang HP, ada satu semut besar yang mengingatkan mereka agar tidak melupakan esensi gotong royong dan identitas semut yang sopan,” jelas Sujono.
Sujono, yang telah membuat instalasi berbahan alam sejak 1995, menggunakan bahan-bahan seperti bambu, pohon cabai, akar tembakau, dan jerami. Menurutnya, bahan alami ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat terurai menjadi kompos setelah festival selesai, berbeda dengan bahan plastik yang mencemari lingkungan.
“Instalasi dekorasi alam ini adalah ajakan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, karena alam bukan hanya milik kita, tetapi juga milik generasi mendatang,” pungkasnya. (jn022)