Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express Tekan Kasus Tuberkulosis

0
WhatsApp Image 2025-10-03 at 16.21.28_ac402374

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express Tekan Kasus Tuberkulosis (JatengNOW/Dok)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan dua program unggulan bidang kesehatan, yakni Speling Melesat dan TB Express, sebagai upaya percepatan penurunan kasus tuberkulosis (TBC). Kedua program ini diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional di Grand Mercure Hotel, Solobaru, Sukoharjo, Jumat (3/10/2025).

“Launching Speling Melesat dan TB Express tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi, tetapi juga oleh kabupaten/kota, termasuk rumah sakit provinsi, kabupaten/kota, dan swasta,” ujar Ahmad Luthfi.

Program Speling Melesat atau Spesialis Keliling Mendekatkan Layanan Kesehatan kepada Masyarakat menjadi prioritas Pemprov Jateng dalam memberikan layanan kesehatan paripurna berbasis desa. Program ini terintegrasi dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.

Layanan Speling meliputi pemeriksaan ibu hamil dan kanker serviks oleh dokter spesialis obsgyn, deteksi tuberkulosis oleh dokter spesialis paru, pemeriksaan kesehatan jiwa, serta penanganan stunting oleh dokter anak. “Dokter spesialis kita turunkan ke desa-desa untuk pemeriksaan kesehatan gratis dan paripurna. Jika masyarakat sehat, produktivitas akan meningkat dan berdampak pada kesejahteraan,” kata Luthfi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng per 30 September 2025, sebanyak 8.791.904 warga telah mendapatkan layanan CKG. Program Speling Melesat sendiri telah menjangkau 560 desa dengan total 62.169 penerima manfaat. “Capaian CKG kita tertinggi nasional. Ini akan terus kami lanjutkan,” tambahnya.

Salah satu inovasi dari Speling Melesat adalah TB Express, program penemuan kasus tuberkulosis menggunakan alat X-Ray Portable Rapid Early Screening System. Program ini ditargetkan mampu menurunkan kasus TBC hingga 50 persen. “Begitu ditemukan kasus melalui alat X-Ray portable, dilakukan penelusuran seperti pada kasus Covid-19. Pasien kemudian diobati, diawasi, dan dievaluasi hingga tuntas,” jelas Luthfi.

Data Dinas Kesehatan Jateng menunjukkan, hingga triwulan II 2025 terdapat estimasi 107.488 kasus TBC. Penemuan kasus mencapai 63.398 atau sekitar 58,98 persen. Melalui Speling Melesat, tercatat 9.140 orang menjalani skrining gejala, 1.847 dirontgen, dan 626 di antaranya hasilnya sugestif TBC. Sebanyak 525 pasien telah menjalani Tes Cepat Molekuler (TCM).

Sekjen Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menegaskan pentingnya langkah cepat menurunkan angka TBC nasional yang masih tertinggi kedua di dunia. “Program CKG dan Speling Melesat membantu mendeteksi masyarakat yang terpapar TB secara by name by address agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

Kunta mengingatkan bahwa pengobatan TBC harus dijalani selama enam bulan tanpa putus. Jika pasien melewatkan konsumsi obat, maka pengobatan harus diulang dari awal. “Penderita yang tidak disiplin berisiko mengalami resistensi obat, yang dapat memperparah kondisi,” katanya.

Melalui program Speling Melesat dan TB Express, Pemprov Jateng menargetkan peningkatan deteksi dini, pengawasan pengobatan, serta pemerataan layanan kesehatan dasar hingga ke tingkat desa demi mewujudkan Jawa Tengah sehat dan bebas TBC pada 2030. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *