Hati Remuk, Santri di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior, Keluarga: Gara-gara Minta Duit Rokok
SOLO, JATENGNOW.COM – Duka mendalam menyelimuti keluarga Tri Wibowo dan Yuli Sri Utami atas kepergian putra sulung mereka, Abdul Karim Putra Wibowo. Bocah berusia 13 tahun itu meninggal dunia diduga akibat menjadi korban perundungan oleh kakak tingkatnya di sebuah pondok pesantren di Cemani, Grogol, Sukoharjo.
Dalam suasana duka yang mendalam, Yuli terlihat tak kuasa menahan tangis di samping jenazah putranya. Sementara itu, Tri Wibowo tampak terpukul dan berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit ini.
Saat ditemui di rumah duka, Tri Wibowo menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. Menurut informasi yang ia terima, peristiwa bermula dari permintaan rokok yang diajukan oleh kakak tingkat kepada Abdul Karim. Karena menolak permintaan tersebut, Abdul Karim kemudian menjadi sasaran kekerasan.
“Jadi, alasan senioritas, kakak tingkat anak saya meminta rokok, padahal anak saya tidak merokok. Karena alasan itu, anak saya dipukul,” ungkap Tri Wibowo dengan suara bergetar di rumah duka Kawasan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (16/9/2024). Sekitar pukul 14.00 WIB, kakak tingkat korban menggedor pintu kamar asrama dan meminta sejumlah uang. Karena menolak permintaan tersebut, korban kemudian dipukul hingga tak sadarkan diri. Bahkan, korban juga diduga sempat ditendang berkali-kali.
Korban yang mengalami luka parah kemudian dilarikan ke klinik terdekat, namun nyawanya tidak tertolong. Korban juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, namun sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong.
Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Kapolsek Grogol, AKP Kurniawan Triatmaja, dan Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, juga telah mengirimkan karangan bunga sebagai tanda belasungkawa. (jn02)