Iklim Investasi Jateng Kian Kondusif, Triwulan I 2025 Tembus Rp21,8 Triliun

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan daya tarik kuat bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara Rembug Bareng Gubernur bersama pimpinan media yang digelar di Grhadika Bhakti Praja, Rabu (2/7/2025).
Dalam forum yang dihadiri oleh 76 perwakilan media dan asosiasi pers se-Jateng itu, Gubernur Luthfi memaparkan sejumlah faktor yang membuat Jawa Tengah unggul sebagai destinasi investasi. Ia menyebut keamanan wilayah, kemudahan perizinan, serta ketersediaan lahan dan tenaga kerja sebagai kekuatan utama provinsi ini.
“Gubernurnya mantan Kapolda, jadi saya pastikan soal keamanan. Perizinan juga kita kawal ketat lewat DPMPTSP. OSS satu pintu, satu hari harus selesai,” tegas Luthfi.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan soal mekanisme penetapan upah yang dilakukan secara tripartit dan terbuka, guna menjaga keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan pekerja.
“Kalau terlalu tinggi, pengusaha lari. Terlalu rendah, buruh menjerit. Tapi kenyataannya, banyak pabrik pindah dan berdiri di sini,” imbuhnya.
Pada momentum Hari Buruh Mei lalu, Pemprov Jateng juga meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, seperti subsidi tarif Trans Jateng sebesar Rp1.000 per penumpang, serta penyediaan fasilitas penitipan anak atau daycare.
Keberhasilan strategi pro-investasi ini terlihat dari capaian investasi Jawa Tengah pada triwulan I 2025. Tercatat, total realisasi investasi mencapai Rp21,85 triliun atau 27,89 persen dari target tahunan. Komposisi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun. Investasi ini menyerap 96.630 tenaga kerja.
Lima sektor utama penyumbang terbesar investasi meliputi industri tekstil, alas kaki, karet dan plastik, makanan, serta sektor perumahan dan kawasan industri.
Acara dialog ini sekaligus menjadi ruang terbuka antara pemerintah dan insan pers untuk mendukung pembangunan inklusif di Jawa Tengah melalui kolaborasi informasi dan komunikasi yang konstruktif. (jn02)