Insiden Futsal Porsema UNS: Kiper Injak Leher Lawan Minta Maaf lewat Medsos

0

Viral di Medsos, Kiper Injak Kepala Pemain dalam Laga Futsal Antarmahasiswa di Solo (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Kejadian kekerasan dalam laga futsal antarfakultas di UNS pada Pekan Olahraga Sebelas Maret (Porsema) mencuri perhatian publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial.

Dilansir dari Kliksolonews.com jejaring JatengNOW, pelaku tindak kekerasan yakni kiper Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jonathan Syebat Agung Putra meminta maaf melalui akun media sosialnya usai menginjak leher pemain futsal Fakultas Pertanian atas nama Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro.

Dari rilis @porsema.uns , BEM UNS menjatuhkan sanksi kepada Jonathan Syebat Larangan Bermain seumur hidup di pertandingan Pekan Olahraga Universitas Sebelas Maret (Porsema).

Sementara dari Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surakarta menjatuhkan sanksi kepada Jonathan Syebat Agung Putra Larangan Bermain selama 1 Tahun di event pertandingan yang diselenggarakan di lingkungan AFK Surakarta.

Dalam insiden futsal Porsema UNS antara Fakultas Pertanian (FP UNS) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UNS), kiper tim FEB, Jonathan Syebat Agung Putra, melakukan tindakan brutal dengan menginjak kepala pemain FP, Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro, yang sedang tergeletak.

Akibat aksi tersebut, Jonathan Syebat menerima kartu merah dan dikeluarkan dari pertandingan, sementara Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro harus mendapatkan perawatan medis yang mengharuskannya dirawat inap di RSUD Moewardi Solo.

Jonathan Syebat kemudian menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya, dengan menjanjikan untuk mendampingi dan menanggung biaya perawatan Rofiq Al Fajari.

Tangkap layar permintaan maaf dari akun Instagram pelaku @jonathansyebat (JatengNOW | KlikSoloNews/Dok. IG @jonathansyebat)

Dalam pernyataan di media sosial, Jonathan Syebat mengonfirmasi bahwa kondisi leher Rofiq Al Fajari tidak patah, seperti yang sebelumnya dikhawatirkan.

Ia juga mengungkapkan rasa penyesalan dan meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan oleh insiden tersebut.

“Saya atas nama pribadi mengakui kesalahan yang saya lakukan semalam dan saya sudah bertanggung jawab atas kejadian semalam dengan datang, menemani, dan siap menanggung biaya korban selama di rumah sakit dari semalam, untuk menjawab berita yang simpang siur tentang keberadaan saya,” tulisnya yang dilansir KlikSoloNews dari akun Instagram pelaku @jonathansyebat, Kamis 24 Oktober 2024.

Dalam unggahan dengan warna hitam kelam itu, pelaku juga menyampaikan kondisi korban yang mana tidak mengalami patah tulang bagian leher seperti yang dikhawatirkan oleh warga maya.

“Setelah dilakukan CT Scan kedua, kondisi leher korban tidak terdapat patah apa pun,” tulisnya.

Selain itu, pelaku mengaku membuat unggahan itu atas inisiatifnya sendiri karena pihak panitia Porsema dalam hal ini BEM UNS dinilainya tidak dengan sigap mencoba meluruskan kejadian tersebut. Setelah menyatakan permintaan maaf, Instagram atau medsos pelaku dibatasi atau diprivate.

Sebagai tindak lanjut, panitia Porsema memberikan sanksi larangan bermain seumur hidup kepada Jonathan Syebat, sementara Asosiasi Futsal Kota Solo juga menjatuhkan larangan bermain selama setahun.

Insiden ini menunjukkan pentingnya menjaga sportivitas dalam olahraga dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh perilaku kekerasan. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *